Tim Editor
"Ibu, tahun depan Ibu ikut ujian Paket C mau tidak?" kata Anies saat itu.
Sebuah pertanyaan yang tentu tak diduga-duga. Susi awalnya masih menanggapi enteng pertanyaan Anies dan menjawab dengan candaan.
"Hahaha, yang bener adalah saya menunggu ijazah SMA 35 tahun tidak jadi-jadi," jawab Susi.
Kisah ini ditulis dengan lengkap oleh Ketua Unit Kerja Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Fika Fawzia di akun Instagramnya @ffawzia07, Jumat (13/7) kemarin. Fika menulis sambil mengunggah foto Susi-Anies dari bagian belakang. Suasana istana agak gelap, sepertinya pembicaraan itu terjadi saat malam.
Anies tetap ngotot supaya Susi mau mengikuti tawarannya. Anies ingin Susi bisa juga jadi contoh dan panutan untuk gerakan wajib sekolah 12 tahun serta mempromosikan program Paket C yang ditawarkan Kemendikbud.
Foto transkrip Susi Pudjiastuti (Istimewa)
Susi berulang kali menolak. Meski kita tahu semua, akhirnya dia mengiyakan permintaan Anies. Yang meminta jelas senang betul. Anies kemudian menoleh kepada Fika dan memintanya menjadi saksi mata kemauan Susi.
"Kamu saksi, ya. Ibu udah bilang mau, jadi tahun depan kita atur," kata Anies kepada Fika kala itu.
Tiga tahun berselang, permintaan itu baru bisa dipenuhi Susi. Anies sendiri sudah bukan lagi jadi Mendikbud, berganti jadi orang nomor satu di Jakarta. Bukan karena menunda-nunda. Kesibukan Susi sebagai menteri yang luar biasa padat memang dia tidak bisa langsung mengikuti segala proses ujian.
Fika ingat betul kala telepon dia berdering. Sang menteri sendiri yang menghubunginya dan memberitahu keberhasilan lulus ijazah Paket C jurusan IPS. Ternyata hasilnya, Menteri Susi tidak hanya lulus dan meraih ijazah setara Paket C, tetapi dia juga berhasil meraih peringkat nomor 1 dari 569 peserta se-Ciamis.
"Gue peringkat Nomor 1 dari 569 peserta se-Ciamis, lho! Padahal itu pelajaran lama, udah ga inget!," cerita Fika.
