Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Mochamad Riyadi mengimbau agar seluruh masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan BPBD dan BMKG. Sebab, katanya, masyarakat harus tetap waspada dengan gempa susulan lainnya. Dia meminta masyarakat tidak terpancing isu yang tidak bertanggungjawab atau hoax.
"Dan, Jangan terpancing isu yang tidak bertanggungjawab mengenai gempa dan tsunami," kata Riyadi dalam keterangan persnya yang diterima era.id, Sabtu (16/12/2017)..
Dia menerangkan, gempa tadi malam tercatat terjadi beberapa kali. Gempa pertama berkekuatan magnitudo 6,9 skala richter dan susulannya 3,2 skala richter, 3,4 skala richter, terakhri 3,2 skala richter.
"Berdasarkan posisi dan kedalamannya, kejadian gempa bumi ini disebabkan aktivitas zona subduksi yang terbentuk akibat tumbukan atau penunjaman Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia di daerah selatan Jawa,"
Dampak gempa bumi ini, tambah dia, berdasarkan hasil analisis tingkat guncangan (shakemap), intensitas
gempa bumi ini dirasakan di sejumlah tempat. Di antaranya,Tasikmalaya, Bandung, Kebumen, Karangkates Yogyakarta, Jakarta, Depok, Ngawi, Madiun, Nganjuk, Badung, dan Mataram.
Selain itu, BMKG juga telah melakukan pengamatan tide gauge di Pangandaran (JawaBarat), PamayangSari(JawaBarat),Binangeun (Banten), dan Pacitan(JawaTimur). Dari rekaman stasiun-stasiun tide gauge yang dekat dengan pusat gempa, tidak terekam adanya kenaikan air laut.
"BMKG kemudian melakukan pengakhiran peringatan dini Tsunami telah disampaikan pada Pukul 02.26 WIB," ujarnya.