Penderita DBD di Malut Capai 112 Orang

| 01 Feb 2019 11:07
Penderita DBD di Malut Capai 112 Orang
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Data jumlah penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Maluku Utara yang diterima Dinas Kesehatan Malut dari Kabupaten/kota hingga akhir Januari 2019 sebanyak 112 orang.

"Jumlah tersebut kemungkinan masih akan bertambah karena dari sepuluh kabupaten/kota di Malut baru lima kabupaten/kota yang memasukan data jumlah penderita penyakit DBD ke Dinkes Malut," kata Kepala Seksi pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Malut, Andi Sakrawati di Ternate, Jumat (1/2/2019).

Dari sepuluh kabupaten/kota di Malut belum ada yang dinyatakan sebagai daerah Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD karena jumlah penderita DBD di masing-masing kabupaten/kota relatif sedikit dan belum ada sampai meninggal.

Menurut dia, Dinkes Malut telah menyampaikan instruksi dari Direktorat Jenderal pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan keseluruh Dinkes Kabupaten/kota di Malut mengenai upaya pencegahan dan penanganan penyakit DBD.

Upaya pencegahan dan penanganan DBD itu di antaranya dilakukan melalui kegiatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai 4 M yakni Menutup tempat penampungan air, Menguras bak mandi, Mengubur kalem atau wadah yang dapat menampung air serta Mengamati jentil nyamuk dan kebersihan lingkungan.

Selain itu, kata Andi Sakrawati, masyarakat diimbau untuk menanam tananam pengusir nyamuk di sekitar rumah, seperti bunga lavender dan serai serta menggunakan kelambu saat tidur.

Masyarakat juga diberi pemahaman mengenai ciri-ciri penyakit DBD, seperti demam tinggi selama berhari-hari, sakit dibelakang bola mata dan muncul bintik merah di kulit. Ia mengharapkan, dengan mengetahui ciri-ciri penyakit DBD masyarakat segera membawa anggota keluarganya yang menderita dengan penyakit seperti itu ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan penanganan secara intensif.

Pengalaman selama ini penderita penyakit DBD tidak bisa tertolong karena saat dibawah ke rumah sakit kondisinya sudah para karena kurangnya pemahaman mereka bahwa yang diderita adalah penyakit DBD.

Rekomendasi