Setiap tahunnya, Indonesia meluluskan 50.000 orang perawat profesional yang siap kerja. Namun untuk bekerja di AS mereka harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat. Di antaranya, perawat lulusan Indonesia harus memiliki lisensi yng dikeluarkan oleh nursing board negara bagian setempat di mana untuk mendapatkan lisensi yang dimaksud perawat lulusan Indonesia harus menjalani sejumlah ujian.
Sementara itu, berdasarkan data yang kami peroleh dari KJRI Chicago, saat ini terdapat lebih dari 2.000 lowongan kerja bagi perawat yang memiliki berbagai spesialisasi di berbagai rumah sakit di 13 negara bagian di kawasan Midwest yang menjadi wilayah kerja KJRI Chicago, yaitu Illinois, Indiana Iowa, Kansas, Kentucky, Michigan, Minnesota, Missouri, Nebraska, North Dakota, Ohio, South Dakota dan Wisconsin.
"Ujian tersebut antara lain lulus ujian NCLEX (National Council Licensure Exam), memiliki pendidikan yang setara dengan perawat AS yang dibuktikan dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh CGFNS (Commission on Graduates of Foreign Nursing School), lulus ujian TOEFL (Test of English as Foreign Language) dan tidak memililiki catatan kriminal," kata Konsulat Jenderal Chicago Rosmalawati Chalid, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, menurut laporan tertulis yang diterima meja redaksi, Kamis (21/2/2019).
Penandatanganan kerja sama bidang kompetensi keperawatan Indonesia-AS (Foto: Istimewa)
Mereka yang lulus NCLEX, lanjut Chalid, saat ini bisa pula bekerja di Kanada dan Selandia Baru dan menjelang akhir 2019 bisa bekerja di Australia. Selama ini, perawat lulusan Indonesia yang akan mengikuti ujian NCLEX harus datang ke negara yang memiliki pusat ujian NCLEX seperti Filipina.
Untuk itu, dalam kunjungannya ini, delegasi Indonesia mengadakan sejumlah pertemuan dengan pemangku kepentingan di AS seperti David Benton, CEO National Council State Boards of Nursing (NCSBN), sebuah lembaga yang berwenang mengeluarkan ujian NCLEX yang berpusat di Chicago serta Presiden dan CEO CGFNS, Dr. Franklin Shaffer dan Ms. Jessica Baer, Acting Secretary of the Illinois Department of Financial and Professional Regulation (IDFPR) membahas peluang kerja para perawat Indonesia di AS.
Hasilnya, tercapailah sejumlah kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan NCSBN mengenai kerja sama di bidang kompetensi keperawatan, termasuk kemungkinan pendirian pusat ujian NCLEX di Indonesia; dengan CGFNS untuk penyetaraan kurikulum dan dengan St. Ann Center for Intergenerational Care untuk kerja sama dalam bidang pemagangan perawat Indonesia di AS.
Tak cuma itu, delegasi Indonesia juga mengadakan pertemuan dengan sejumlah perguruan tinggi untuk penjajakan kerja sama pendidikan perawat untuk persiapan ujian NCLEX, yaitu School of Health Sciences Milwaukee Area Technical College, Milwaukee School of Engineering (MSOE) School of Nursing, University of Wisconsin-Milwaukee College of Nursing, Chamberlain University dan Columbia College. Delegasi juga melakukan kunjungan ke St. Ann Center for Intergenerational Care dan Ascension Columbia St. Maruy's Hospital di Milwaukee yang memiliki program magang bagi perawat.
“Perawat profesional lulusan Indonesia mempunyai kesempatan untuk bekerja di AS dan mempunyai daya saing yang tidak kalah dengan perawat dari negara lainnya, antara lain seperti Filipina dan India, untuk mengisi kekurangan tenaga perawat di sejumlah rumah sakit di berbagai negara bagian AS. Saya harapkan berbagai kesepakatan kerja sama tersebut akan dapat membuka peluang bagi perawat lulusan Indonesia bekerja di AS di masa mendatang,” pungkas Elia.
Kesepakatan Indonesia-AS di bidang kompetensi dan pendidikan keperawatan (Foto: Istimewa)