e-KTP Sandiaga vs Program Kartu Sakti Ma'ruf Amin

| 17 Mar 2019 22:46
e-KTP Sandiaga vs Program Kartu Sakti Ma'ruf Amin
Cawapres Sandiaga Uno (Mahesa/era.id)
Jakarta, era.id - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno menutup debat cawapres 2019 dengan meminta pendukungnya menyingkirkan tumpukan kartu program pemerintah. Buatnya, cukup sebuah kartu e-KTP yang super canggih untuk menggantikan fungsi dari banyak kartu yang ditawarkan pemerintah. 

"Untuk semua layanan dari pada pemerintah, kita tidak ingin merepotkan dan membebani negara dengan menerbitkan kartu-kartu yang lain," kata Sandiaga di sesi penutup debat cawapres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Sandi menilai, dengan fasilitas big data yang super canggih pada e-KTP, dapat mengelola semua fungsi dari program pemerintah. Sehingga di kemudian hari, semua program yang ada, hanya membutuhkan sebuah e-KTP.

"Ini super canggih, sudah memiliki chip teknologi di dalamnya. Revolusi indsutri 4.0 memudahkan dengan big data, semua fasilitas layanan, baik ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, semua rumah, siap kerja bisa diberikan. PKH, kita akan tambah jadi PKH plus di dalam program yang hanya membutuhkan KTP ini. Ini menjadikan kartu kami," kata Sandi sembari memamerkan e-KTP miliknya.    

Basic maestro Jokowi-Ma'ruf

Akhir Debat Cawapres 2019 (Mahesa/era.id)

Sementara lawan debatnya, Ma'ruf Amin menekankan, pihaknya akan terus melanjutkan program pemerintah yang sudah ada. Bukan hanya meneruskan, tapi juga mengembangkannya pada tahap yang lebih baik. 

"Jokowi-JK telah meletakan dasar landasan maestro basic kapital, moder dasar yang akan kami maksimalkan manfaatnya dan membesarkan serta menyempurnakan apa yang sudah ada. Jika perlu menambahkan manfaatnya," ujar Ma'ruf Amin.

Seraya menutup sesi debat cawapres, Ma'ruf mengakui dirinya yang sudah tidak muda lagi. Namun besar harapan bagi Ma'ruf untuk bisa melanjutkan kepemimpinan untuk generasi yang akan datang.

"Saya memang merasa sudah tidak muda lagi, tetapi percayakan kepada kami untuk memimpin bangsa ini. Kami siap bekerja dengan sungguh-sungguh, bukan untuk kami tapi bagi generasi yang akan datang," tutup Ma'ruf.

Rekomendasi