KPU memastikan informasi yang beredar di sosial media itu merupakan berita hoaks. Sebab proses penghitungan suara baru akan dilakukan pada 17 April 2019. Sehingga, belum bisa ditentukan siapa pemenangnya.
"Dapat kami pastikan itu hoaks walaupun ada early votting atau kegiatan suara pemilu di awal waktu di luar negeri, mulai tanggal 8 hingga 14 April," kata Komisioner KPU Viryan Aziz di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019).
Meskipun nyoblosnya lebih cepat, Viryan bilang perhitungan suaranya tetap dilakukan secara bersamaan pada tanggal 17 April. Viryan bilang, penghitungan suara nantinya dilakukan di Kantor Perwakilan Luar Negeri Indonesia (KPRI).
Oleh karenanya, bila saat ini beredar kabar tentang perolehan suara pemilu luar negeri, Viryan memastikan, hasil tersebut bukan hasil resmi atau real count yang dilakukan oleh PPLN maupun KPRI.
“Kami mengimbau kepada masyarakat jangan mudah percaya kepada informasi yang rasa-rasanya janggal. Selalu cek, cek, cek. Pastikan informasi yang diterima itu sudah melalui konfirmasi,” jelasnya.
Sampai hari ini baru dilakukan di lima kota yang berada di empat negara, telah melakukan pemungutan suara di luar negeri yakni Sana'a pada Senin (8/4), Panama City dan Quito pada Selasa (9/4), serta Bangkok dan Songkhola pada hari ini. Selain jadwal tersebut, kegiatan pemungutan suara di luar negeri belum dilaksanakan.
Sebelumnya, beredar kabar yang ada di media sosial soal tersebarnya hasil rekapitulasi suara sementara di sebelas negara. Hampir semua memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dan hanya dua negara yang memenangkan Jokowi-Ma-ruf.