Meutya Hafid dan PR Masa Lalu di Komisi I DPR

| 29 Oct 2019 19:50
Meutya Hafid dan PR Masa Lalu di Komisi I DPR
Penetapan ketua Komisi I DPR (Gie/era.id)
Jakarta, era.id - Di minggu terakhir bulan pertama pasca dilantik, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menetapkan susunan formasi pimpinan Komisi I DPR RI. Anggota Komisi I sepakat kader Fraksi Golkar Meutya Hafid menjadi ketua.

Penetapan lima pimpinan Komisi I ditetapkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani di ruang rapat Komisi I DPR RI, Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Usai dilantik, Meutya langsung memimpin rapat perdana di Komisi I yang berlangsung secara tertutup. Ia mengatakan akan menentukan agenda-agenda ke depan dan memanggil beberapa menteri baru yang menjadi mitra kerja dari Komisi I untuk mengetahui rencana dari masing-masing kementerian di bawah Komisi I.

Adapun mintra kerja Komisi I adalah Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Intelejen Negara, dan TNI.

"Kemkominfo saya rasa juga, karena menterinya baru, apakah ada terobosan-trobosan baru yang akan dilakukan oleh menterinya," ujar Meutya.

Ia juga membeberkan beberapa pekerjaan rumah yang diwariskan Komisi I terdahulu yang harus diselesaikan dalam lima tahun ke depan di periode ini. Misalnya, minumum essential force (MEF) di bidang pertahanan yang belum selesai di periode lalu diharapakan di periode saat ini bisa selesai periode ini hingga 2024.

Selain itu, kata Meutya, industri pertahanan nasional juga akan didorong supaya berkembang. Tujuannya agar Indonesia bisa lebih mandiri dalam hal alat utama sistem persenjataan (Alutsista).

"Saya rasa dua itu tentu yang tidak pernah lupa dan pasti harus disebut adalah kesejahteraan prajurit termasuk perumahan," kata Meutya.

Bekerja Sama Dengan Prabowo

Meutya mengaku tetap akan bekerja sama secara baik dengan Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Ia menyebut tidak akan melihat masa lalu Ketua Umum Gerindra yang merupakan calon presiden rival Joko Widodo saat Pilpres 2019.

"Komisi I tentu akan bekerja sama dengan baik, dengan semua mitra termasuk pak Prabowo, mantan capres, namun saat ini menjadi menhan. Jadi tentu kita tidak melihat lagi background beliau apa, tapi kita akan saling menghormati sebagai mitra komisi I, sebagai Menhan," papar Meutya.

Sehingga, kata Meutya, ia akan memberikan perlakuan yang sama dengan seperti mitra kerja Komisi I lainnya, termasuk dalam memberikan kritik dan masukan.

"Kami harapkan bisa bekerja sama dengan baik dengan kemenhan dalam hal ini menhan kita Pak Prabowo," pungkasnya.

Rekomendasi