Hal tersebut dilakukan guna mencegah rumah itu menjadi tempat ziarah kelompok Neo-Nazi. Rumah yang terletak di Braunau am Inn, sebuah kota yang berbatasan dengan Jerman, dibeli oleh pemerintah Austria dengan harga 812.000 Euro atau 12,6 miliar rupiah.
"Penggunaan rumah ini di masa depan oleh polisi harus memberikan dampak yang benar bahwa bangunan ini tidak akan pernah lagi membangkitkan ingatan tentang Sosialisme Nasional," ujar Menteri Dalam Negeri Austria Wolfgang Peschorn seperti dikutip dari CNN, Kamis (21/11/2019).
Pemerintah Austria berharap rumah itu tidak akan lagi menjadi lokasi pertemuan kelompok-kelompok neo-Nazi untuk merayakan ulang tahun Hitler.
Rumah Kelahiran Hitler (CNN)
Rencana perombakan rumah penguasa Jerman pada Perang Dunia II itu memunculkan perdebatan di Austria. Sejumlah kalangan menyerukan agar rumah tempat kelahiran Hitler itu diruntuhkan, sementara yang lain berpendapat sebaiknya rumah itu digunakan untuk kegiatan amal atau sebagai tempat membangun rekonsiliasi di Austria.
Hitler lahir di Braunau pada tahun 1889. Pemerintah Austria mengatakan Braunau merupakan 'korban pertama' dari rezim Nazi, dengan pencaplokan wilayah yang dilakukan oleh Jerman yang kala itu dipimpin Hitler. Kendati, pemerintah Austria baru-baru ini mengakui bahwa banyak warga Austria yang juga merupakan pendukung dan pelaku kejahatan Nazi di masa silam.