Pria tersebut diisolasi setelah mengalami demam di atas 38 derajat disertai batuk dan sesak nafas yang mirip gejala awal terinfeksi Virus Corona. YP yang merupakan wisatawan asing itu dirujuk ke RS. Sele Be Solu lantaran RS. Pertamina Sorong tempat Ia pertama kali dirawat tidak memiliki ruangan isolasi.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg. Aloysius Giyai mengatakan jika pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk memastikan YP positif tertular Virus Corona atau tidak. Hingga kini, Dinas Kesehatan setempat masih menunggu hasil analisis laboratorium di Jakarta atas sampel darah yang diambil dari YP.
“Kita masih memastikan apakah pasien yang diduga terjangkit virus korona di Sorong itu positip atau tidak, tentunya berdasarkan hasil analisis sampel (darah) yang diperiksa di laboratorium Jakarta. Kami tengah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi Papua Barat,” katanya kepada sejumlah wartawan di Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Senin (27/1/2020).
Bahkan kata Aloysius, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Kesatuan Pelaksanaan Pengawasan Pelabuhan (KPPP) Bandara dan Pelabuhan Laut yang ada di wilayah Provinsi Papua untuk mengawasi lalulintas manusia yang diduga terjangkit virus korona.
“Demikian juga dengan pihak Pos Lintas Batas Negara (PBLN) Indonesia – Papua New Guinea, baik di Skow Kota Jayapura dan Sotta di Kabupaten Merauke,” ujarnya.
Meski demikian, dokter spesialis gigi yang merupakan putra asli Papua ini mengaku telah meminta seluruh rumah sakit daerah yang ada di Bumi Cenderawasih untuk menyediakan ruang isolasi serta dokter khusus untuk menangani apabila ada warga yang mengalami gejala virus asal negeri Tirai Bambu tersebut.
“Untuk rumah sakit di seputar Papua kami sudah meminta agar disediakan ruang isolasi dan dokter khusus untuk menangani apabila ada yang terjangkit Virus Corona,” jelasnya.
Seperti diketahui, YP merupakan warga Yunan yang sedang berwisata diving (menyelam) ke Raja Ampat. Ia sempat transit di Hongkong sebelum menginjakkan kaki di Raja Ampat. “Setelah dua hari di sini, dia mengeluh demam dan batuk. Karena tak ada ruangan isolasi di RS. Pertamina lalu dirujuk ke sini,” kata Direktur RS. Sele Be Solu, dr. Mavkrem J. Kambuaya, Minggu lalu.
Kata Dia, kondisi terakhir YP semakin membaik. Demamnya sudah mulai turun 37 derajat dan batuknya mulai berkurang. Dinas Kesehatan setempat pun tengah mengambil tindakan lanjutan dengan mengirim sampel darah YP ke Jakarta guna pemeriksaan mendalam. “Kami minta warga Kota Sorong agar tak panik karena ini masih dugaan. Mari jaga kesehatan dan cuci tangan karena Virus Corona ini punya kemiripan dengan Influenza,” ucapnya.