Bakat dan ketertarikan Jessica sebagai seorang petugas medis ditularkan dari ibunya, Cindy Pascalo, yang sudah bekerja selama 39 tahun sebagai tenaga medis. Suatu hari, ibunya berkata, "Anda (Jessica) harus menjadi perawat karena Anda akan selalu memiliki keamanan pekerjaan."
Sejak itu lah Jessica hampir setiap hari mendengar cerita dan pengalaman hebat ibunya saat merawat pasien di rumah sakit.
"Itu selalu benar-benar menarik untuk melihat betapa bersemangatnya dia ketika dia pulang ke rumah dan menceritakan kisah-kisah tentang hal-hal besar yang terjadi," kata Jessica seperti dikutip Good Morning America via ABC, Minggu (10/5/2020).
Mau tak mau, tahun 2010 bakat itu pun turun ke dirinya. Jessica menjadi seorang perawat medis di rumah sakit yang sama dengan ibunya. Menurut ibunya, Jessica adalah salah satu anak super miliknya.
Sebelum masa pandemi, mereka enggak pernah bertugas bareng di jam yang sama. Bahkan hanya sekadar bertegur sapa pun jarang terjadi. Tetapi sejak masa pandemi terjadi, keduanya ditempatkan di satu unit yang sama, yaitu ICU.
Jessica memegang kendali sebagai koordinator gagal jantung, sedangkan ibunya sebagai perawat intensif medis. Kolaborasi yang luar biasa dari keduanya.
Kehadiran Jessica yang ditempatkan satu divisi dan satu ruangan dengan ibunya membawa angin baru serta semangat juang yang kian besar. Hal ini karena banyak petugas medis yang diminta bekerja 12 jam per minggu selama lima hari.
Rasa lelah yang terkuras bercampur emosi terkadang mereka alami bersama. Bahkan menurut Pascalo, banyak tenaga medis yang sengaja tetap berada di samping pasien di detik-detik terakhir hidupnya. Hal ini karena rasa kemanusiaan dari seseorang, terlebih pihak keluarga tak akan pernah diizinkan untuk bertemu dengan pasien meninggal akibat COVID-19.
"Suatu saat kita berbicara satu sama lain di luar ruangan. Saya akan melihat sesuatu dengan satu cara dan dia bisa meluncur dalam perspektif yang lebih luas ke hal-hal yang saya katakan. Itu hanya memberi dan menerima kedua jalan bagi kita. Kami melakukan itu untuk satu sama lain sepanjang waktu," kata Pascalo.
Selama bekerja sama hampir setiap hari, Pascalo mendapati kepribadian putrinya yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Menurutnya, Jessica memiliki sikap yang fantastis di berbagai hal. Saking seringnya bekerja sama, pasangan ibu dan anak ini bahkan mengatakan ke tiap pasien bahwa mereka adalah ibu dan anak.
Ilustrasi (Pixabay)
"Beberapa minggu yang lalu dia datang untuk membantu saya dengan seorang pasien yang mengalami hari yang berat dan saya seperti, 'Hei, ini ibuku!'. Itu membuat saya lebih dekat dengan pasien saya," kata Jessica
Bahkan sambutan meriah juga mereka terima saat pulang ke rumah. Di mana para penduduk Chicago baris di luar rumah dan memberikan tepuk tangan kepada mereka sebelum masuk ke apartemen.
"Dunia sangat bersyukur dan kami merasa rendah hati karenanya, tetapi juga ini adalah hidup kami. Ini yang kami pilih untuk lakukan dan kami lakukan setiap hari," tutup Pascalo.