Wabah di peternakan cerpelai di Belanda pertama kali dilaporkan pada April, saat penjaga memberi tahu bahwa sejumlah hewan mengalami kesulitan bernapas sehingga memicu penyelidikan lebih lanjut.
Dalam suratnya, Schouten mengaku laporan awal dari kantornya bahwa manusia dapat menginfeksi hewan tetapi tidak sebaliknya, salah. Namun, ia mengatakan Institut Kesehatan Masyarakat Belanda masih menaksir adanya peluang kecil penularan di luar kandang hewan.
Schouten tidak menjelaskan dalam suratnya bagaimana kondisi pekerja tersebut.
Bulu cerpelai dipasarkan di China, Korea, Yunani, dan Turki. Setelah mendapat tekanan dari para pembela hak asasi hewan, pemerintah Belanda pada 2013 melarang peternakan cerpelai. Ia mengatakan peternakan yang sudah ada harus ditutup pada 2024.
Hewan berukuran kecil ini juga dikenal sebagai predator aktif, bertubuh panjang dan ramping dengan kaki-kaki pendek. Familia Mustelidae yang juga beranggotakan Berang-berang juga sering disebut sebagai keluarga cerpelai.
Cerpelai memiliki panjang yang bervariasi dari 173 hingga 217 mm (6,8 hingga 8,5 in). Hewan ini memangsa mamalia kecil dan sudah lama dianggap sebagai hama dikarenakan beberapa spesies sering memangsa ayam dan menyerang lubang kelinci di tanah peternakan.