Kerusuhan Mako Brimob, Kawasan Steril Diperluas

| 09 May 2018 12:24
Kerusuhan Mako Brimob, Kawasan Steril Diperluas
Aparat kepolisan berjaga di depan Mako Brimob Kelapa Dua. (Leo/era.id)
Depok, era.id - Pasca kerusuhan di Markas Korps Brigade Mobil (Mako Brimob), Kelapa Dua, Depok, kemarin, sejumlah aparat bersenjata lengkap masih berjaga di lokasi kejadian. 

Pantauan era.id di lokasi, belasan bus yang membawa puluhan personel kepolisian, dua mobil baracuda hingga belasan ambulans telihat mondar-mandir sejak pagi tadi pukul 09.00 WIB di Mako Brimob.

Pada pukul 10.18 WIB terjadi peningkatan pengawasan, jika sebelumnya kawasan steril mencapai 200 meter dari Mako Brimob, kali ini diperluas hingga 1 kilometer atau sampai lampu merah Universitas Gunadarma.

Beberapa petugas kepolisian yang mengenakan pakaian preman pun menyisir rumah dan ruko di sepanjang Jalan Komjen Pol M Jasin. Aparat kepolisian juga memeriksa warga dan pengendara yang melintas di kawasan steril. Tak jarang kepolisian meminta warga menunjukan kartu identitas dan membuka tas untuk memeriksa barang yang mereka bawa. 

Baca Juga : Aktivitas Warga di Dekat Mako Brimob Lumpuh 

Aparat keamanan memeriksa pengendara yang melintas wilayah steril. (Leo/era.id)

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, saat ini empat personel Densus 88 masih disandera oleh teroris. Selain itu, akibat baku tembak yang terjadi dini hari menimbulkan beberapa korban jiwa. 

Baca Juga : Pagi ini, Mako Brimob Dijaga Ketat

"Selain itu terdapat beberapa personel Densus 88 yang luka tembak dan info yang didapat ada yang meninggal dunia," kata Argo, Rabu (9/5/2018).

Adapun korban penyanderaan (personel Densus 88) yang dirawat di RS Bhayangkara Mako Brimob Kelapa Dua yakni Iptu Sulastri, Brigadir Lalu Abdul Haris, Briptu Hadi Nata Kusuma dan Bripda Muhammad Ramdani. Selain itu, kata Argo, saat ini situasi di mako Brimob Kelapa Dua masih siap siaga. 

Suasana di depan Mako Brimob. (Leo/era.id)

Baca Juga : Aktivitas Warga di Dekat Mako Brimob Lumpuh

Argo menjelaskan, kronologi kejadian berawal pada hari Selasa (8/5) kemarin, sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu sedang dilakukan pemeriksaan terhadap napi terorisme oleh penyidik Densus 88 di ruang tahanan. 

Tidak lama berselang, tahanan terorisme berteriak dan memukul-mukul tembok rutan menagih janji akan diberikan makanan yang tak kunjung diberikan.

"Sekitar pukul 21.30 WIB, para tahanan terorisme mendorong teralis besi hingga jebol kemudian para tahanan terorisme mengambil senjata laras panjang dan menjebol ruang amunisi di dalam gedung tahanan," ujar Argo. 

Argo menambahkan, sempat terjadi baku tembak antara tahanan terorisme dengan personel Densus 88 dan personel Brimob yang berujung pada penyanderaan beberapa personel densus 88. 

 

Rekomendasi