Hinca menyebut, tak ada gunanya sibuk memikirkan calon jika kemudian partainya tidak lolos presidential threshold.
"Kami lebih fokus pada koalisinya. Emang bisa jalan kalau (perolehan suara) cuma 10,1 persen?" Kata Hinca saat ditemui di kediaman Presiden Kelima RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Jumat (11/5/2018).
"Saya ingin juga mengajak temen-temen bertanya, kita balik, seolah-olah kalau sudah (mengusung calon) si A, si B, si C dapet (memenuhi presidential threshold), perahunya dulu cari kan, sembari carikan nahkodanya," sambungnya.
Baca Juga : Cagub Sumut Edy Rahmayadi Berkunjung ke Rumah SBY
(Infografis/era.id)
Hinca juga menambahkan, jika ada pertemuan sejumlah tokoh politik dalam waktu dekat ini, hal itu adalah wajar. Saat ini merupakan waktu yang tepat bagi tokoh-tokoh politik untuk menaikkan elektabilitas. "Ini memang saatnya untuk menaikkan elektabilitas masing-masing, siapapun boleh melakukan itu," katanya.
Hinca membeberkan, pertemuan dan lobi-lobi politik oleh kader Partai Demokrat sendiri saat ini gencar dilakukan.
Baca Juga : SBY Bakal Bertemu PKS Bahas Pemilu
"Di Demokrat banyak, tidak hanya kader-kader yang potensial, tapi siapa yang mau naik kontestasi, silakan," ujar dia.
Akan tetapi, yang paling penting, lanjut dia, adalah lolos presidential threshold dengan perolehan suara partai 20 persen. "Tapi jauh lebih penting bahwa partai-partai harus mengenai 20 persen (presidential threshold) baru bisa mengusung (capres-cawapres)," tegas dia.
Baca Juga : ?Menelisik Kemiripan Gaya Kampanye SBY-Obama
(Infografis/era.id)