Tim Editor
Satu hari jelang 1 Ramadan, Kamis (17/5), Rita telah menerima berbagai titipan makanan dari anggota keluarganya. Rita pun menyatakan dirinya sudah siap untuk menjalani ibadah tarawih pertamanya di dalam rumah tahanan.
“Ada titipan, dibawa sama keluarga. Tinggal dipanaskan saja, masakannya sudah matang,” kata Rita, Rabu (16/5/2018).
Rita juga menyebut dirinya akan mengikuti pesantren kilat yang diselenggarakan di dalam Rutan KPK. Rita optimis bisa menjalankan seluruh ibadah bulan Ramadan dengan maksimal. Sebab, menurut Rita, delapan orang koruptor perempuan KPK yang ia temui di dalam rutan memiliki pemahaman agama yang kuat.
“Kebetulan aku berdelapan, cewek dan muslim semua. Agamanya kuat semua. Jadi nanti kayak pesantren kilat aja, mirip pesantren. Jadinya lebih konsen di sana (Rutan KPK). Ketika azan semua langsung salat,” tuturnya.
Rita juga mengaku, selama di tahanan, ia juga rajin membaca Al-Qur’an untuk mengisi waktu luang. Hal itu, kata Rita, bakal terus dilakukan sepanjang Ramadan.
“Iya, aku sehari (baca Al-Qur’an) setengah juz. Aku ngapalin yang ayat-ayat pendek. Kalau setiap pendek ayat (1) dan ke-2, 3, 4 beda-beda. Daripada enggak ada kerjaan,” tuturnya.
Bupati Rita diganjar Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 65 ayat (1) KUHP, dengan dakwaan telah menerima suap dari pengusaha Kelapa Sawit untuk perizinan pembukaan lahan perkebunan, hingga melakukan penarikan fee di setiap proyek kedinasan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Infografis "Rita Widyasari" (era.id)
