Itulah salah satu pesan Presiden Jokowi dalam acara penyerahan Sertifikat Tanah di GOR Ewangga, Kuningan, Jawa Barat, Jumat (25/5) kemarin. Buat Jokowi, kemajemukan yang dimiliki bangsa ini jangan malah sirna saat pemilu tiba.
"Itu pesta demokrasi hanya setiap lima tahun sekali, jangan sampai memecah kita, memecah-belah kita," ujar Jokowi.
Mungkin kamu juga sering mendengar pernyataan bernada provokatif dari politikus. Nah, kata Jokowi, jangan sampai masyarakat malah mau dipanas-panasi mereka, Akhirnya malah tidak saling menyapa antartetangga dan antarkampung.
"Saya mengajak kita membangun persaudaraan kita, ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah karena kita adalah saudara sebangsa dan setanah air," sambung Jokowi.
Jokowi mempersilakan masyarakat untuk mencoblos kandidat yang terbaik dalam pemilihan kepala daerah maupun pemilihan presiden. Namun, pesan presiden, masyarakat harus kembali rukun setelah pemilihan tersebut.
"Jangan sampai kita pecah gara-gara urusan pesta demokrasi setiap 5 tahun sekali. Rugi besar kita, rugi besar," tutur Presiden.
Hal senada juga disampaikan mantan Ibu Negara, Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid. Dia mewanti-wanti supaya kita bisa meningkatkan kerukunan antarumat beragama menjelang pelaksanaan Pemilihan Presiden 2019. Dan yang tidak kalah penting, masyarakat harus bisa juga menangkal berbagai gerakan radikal.
"Semua lapisan masyarakat supaya lebih meningkatkan kerukunannya, kita harus saling bergandengan tangan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan menjelang Pilpres 2019," kata Shinta seperti dilansir dari Antara.