Tim Editor
"Lumayan buat tambah-tambah, bisa buat beli baju baru sama masak enak buat Hari Raya," tuturnya kepada era.id, ketika berjualan sambil berteduh di salah satu halte bis di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (10/6/2018).
Selain membuka lapak di pinggir jalan, Bashir juga menjajakan kue kering ini secara online melalui akun Facebook-nya. Dia juga menawarkan kepada rekan ojek online-nya.
Bashir sedang melayani pembeli kue keringnya. (Agatha/era.id)
Saat ditemui era.id, dia pun tampak sibuk membalas pesan dan menerima panggilan masuk di gawainya untuk melayani pembeli kue keringnya. Sesekali dia mencatat pesananannya itu di buku catatan kecil.
Bashir baru berjualan di kawasan Tanah Abang, ini pun dadakan karena tempatnya biasa berjualan, di Car Free Day Thamrin-Sudirman, tidak diberlakukan hari ini.
"Hari ini, Car Free Day enggak ada ternyata, jadi tadi saya mikir sambil jalan, jualan di mana, ya? Ah, jualan di sini aja akhirnya," kata dia.
Bashir menjual kue-kue kering ini seharga Rp80.000 per pack, dengan isi 6 jenis kue kering yang ditaruh di toples-toples berukuran sedang. Harga ini sudah dia kurangi dari harga sebelumnya, Rp90.000. Pengurangan harga ini dilakukan karena menghabisi stok menjelang Lebaran.
"Ini aslinya saya jual 90.000, tapi enggak apa-apa jadi 80.000, biar cepat habis,"tuturnya.
Kendati berjualan kue kering, Bashir mengaku tetap menjalankan pekerjaannya sebagai driver ojek online. Hal ini dilakukannya agar tidak mendapatkan hukuman dari kantor pusat dan tetap terlihat ada aktivitas bekerja menarik ojek. Tapi, dia mengakui, dengan dia berjualan kue, frekuensinya mengangkut penumpang jadi tidak sesering hari biasanya.
