Warga Konsumsi Ikan Arapaima yang Berhasil Ditangkap

| 27 Jun 2018 12:16
Warga Konsumsi Ikan Arapaima yang Berhasil Ditangkap
Ilustrasi ikan Arapaima di Sungai Brantas (Mia/era.id)
Jakarta, era.id - Tidak semua ikan Arapaima gigas di Sungai Brantas, Jawa Timur berhasil ditangkap Balai Besar KSDA Jatim dan KKP. Sebagian lagi ternyata warga sekitar yang berhasil menangkapnya.

Kalau yang berhasil ditangkap petugas, tentu akan langsung dibawa ke tempat karantina untuk diselediki lebih lanjut. Kesimpulan sementara, tidak ada yang berbahaya dari kehadiran ikan ini di Sungai Berantas. Namun memang ikan Arapaima ini bisa merusak ekosistem karena jadi predator buat ikan-ikan kecil lainnya.

Kepala Balai Besar KSDA Jatim, Nandang Prihadi mengatakan, ada juga warga yang berhasil menangkap ikan itu. Setelah ditangkap, ikan itu langsung dipotong-potong dan dimakan.

"Memang aman kok, bisa dikonsumsi," kata Nandang kepada era.id, Rabu (27/6/2018).

Motif masih diselidiki

Penyidik gabungan dari KLHK dan KKP masih terus memeriksa HG, si pemilik penangkaran ikan Arapaima di Jalan Raya Desa Canggu, Jetis, Mojokerto. Selain itu, sopir HG juga ikutan diperiksa. HG saat diperiksa mengaku tidak berniat untuk melepas ikan Arapaima itu ke Sungai Brantas. Namun entah mengapa malah si sopir yang punya inisiatif tinggi untuk melepas delapan ikan berukuran 1,3 meter itu ke Sungai Brantas.

"Ini yang masih diselidiki, tapi wewenang utamanya ada di KKP, kami cuma back up," lanjut Nandang.

Ikan Arapaima memang punya ukuran tidak biasa bagi masyarakat di pinggiran Sungai Brantas. Sekilas dia mirip ikan Arwana, namun bodi maksimalnya bisa mencapai 3 meter. Kalau ketemu, bisa jadi kita yang awam ini, menuding itu ikan jadi-jadian. Soal bentuk, jelas saja beda dengan satwa asli Indonesia karena memang asal ikan Arapaima itu dari Sungai Amazon, Brasil.

Infografis ikan Arapaima (Mia/era.id)

Apa itu ikan Arapaima gigas?

Berdasarkan data yang dihimpun tim riset era.id, Arapaima merupakan jenis ikan air tawar terbesar di dunia. Dia hidup di perairan tropis Amerika Selatan, tepatnya di sungai Amazon, Brasil.  Soal ukuran, ikan ini bisa tumbuh dengan berat kurang lebih 200 kg. Walaupun sudah jarang ditemui ikan ini dengan ukuran lebih dari 2 meter, karena banyak dikonsumsi dan di ekspor ke negara lain. 

Umur dan ukuran ikan ini menentukan bagaimana ia bernapas. Ikan ini bernapas dengan cara mengambil udara langsung dari atmosfer. Seperti anak Arapaima biasanya muncul ke permukaan setiap 5 menit sekali, sedangkan ikan dewasa muncul 18-20 menit sekali.

Menurut catatan, eksistensi ikan ini mulai menurun di Brasil, karena menjadi sumber pakan warga sekitar. Kabarnya, hingga Desember 2001, populasinya tinggal 850 ekor di wilayah hutan Iwokrama, tepatnya perairan Rupupuni, Guyana. Makanya populasi Arapaima ini masuk dalam kategori satwa langka yang dilindungi oleh CITES, IUCN serta UU di Guyana.