Mengenal 7 Kebiasaan Orang Jawa secara Umum

| 19 Oct 2022 21:01
Mengenal 7 Kebiasaan Orang Jawa secara Umum
Ilustrasi orang Jawa (unsplash)

ERA.id - Di Indonesia, orang suku Jawa dikenal sebagai masyarakat yang santun, lembut, dan santai. Selain itu, orang Jawa dikenal sangat dekat dengan tradisi dan budaya. Sebenarnya, seperti apakah kebiasaan orang Jawa?

Tradisi Nyadran yang dilakukan orang Jawa (antara)

Dalam Pandangan Hidup Jawa karya Sujamto disebutkan bahwa karakteristik dan kebiasaan orang Jawa berdasarkan budaya adalah toleran, akomodatif, relijius, optimis, dan nondoktriner. Sebenarnya, sifat dan kebiasaan orang Jawa tak bisa disamaratakan, terlebih lagi di masa modern ini. Namun, terdapat kebiasaan umum yang biasanya ada pada masyarakat Jawa. Dikutip Era dari laman Swiss Java, berikut rinciannya.

Sifat dan Kebiasaan Orang Jawa secara Umum

1. Pemalu, sungkan, ramah

Ini termasuk kebiasaan serta sifat orang Jawa secara umum yang dikenal oleh banyak orang. Orang jawa biasanya cenderung punya sifat malu dan sungkan, serta ramah terhadap orang lain.

Jadi, sifat pemalu di sini bukan hal yang membatasi orang Jawa untuk berinteraksi sosial. Hal tersebut malah mengontrol orang Jawa agar ramah kepada orang lain, tetapi tidak berlebihan. Ketika orang Jawa bertemu orang baru, biasanya mereka akan tersenyum dan menganggukkan kepala.

Jika sudah saling kenal, keramahan tersebut akan semakin terasa. Berbagai obrolan bisa terjalin.

2. Sopan dan santun

Ini juga hal yang sangat khas dari orang Jawa. Suku Jawa dikenal sebagai masyarakat yang punya kebiasaan menjaga kesopanan dan kesantunan. Hal ini berlaku bagi semua kalangan umur. Dalam hal bahasa, bahasa Jawa bahkan memiliki tingkat kesopanan yang berbeda-beda dalam penggunaannya.

Etika sangat dijunjung oleh orang Jawa, baik kepada keluarga, tetangga, maupun masyarakat umum. Terdapat adab yang mengatur perilaku orang Jawa dalam tatanan hidup sosial. Agak menundukkan kepala atau badan saat bertemu orang lain, terutama yang lebih tua, adalah salah satu bentuk yang paling sederhana.

3. Menghindari konflik

Sebagian besar orang Jawa lebih suka kedamaian atau menghindari konflik. Bukan berarti semua masyarakat Jawa seperti itu, tetapi secara umum sifat inilah yang dimiliki oleh orang Jawa.

Ketika berhadapan dengan suatu masalah atau konflik dengan orang lain, hal yang diinginkan adalah kedamaian atau penyelesaian masalah yang baik. Tak jarang orang Jawa memilih mengalah daripada masalah tersebut semakin keruh. Tindakan tersebut bukan berarti takut, melainkan menghindari konflik yang lebih besar sehingga keharmonisan bisa terjaga.

4. Sederhana

Orang Jawa juga terkenal dengan kesederhanaannya. Orang Jawa bukan termasuk tipe masyarakat yang suka melakukan hal yang berlebihan atau neko-neko.

Dalam berpenampilan, orang Jawa juga cenderung sederhana. Orang Jawa kurang suka menampilkan sesuatu dengan berlebihan. Terkadang, orang besar bahkan tampak seperti orang kecil karena kesederhanannya. Hal yang lebih diutamakan dalam hidup adalah kebahagiaan hati dengan jalan kesederhanaan.

5. Pekerja keras

Orang Jawa dikenal santai dan lembut. Namun, dalam hal pekerjaan, orang Jawa tak mengenal sifat malas. Orang Jawa dikenal sebagai pekerja keras dan kreatif. Perlu dilihat lebih jauh, bekerja keras bukanlah bekerja berlebihan.

Orang Jawa akan melakukan suatu pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan menyingkirkan rasa malas. Ada banyak orang Jawa yang kemudian merantau ke kota lain dengan harapan bisa mendapatkan hidup yang lebih baik.

Orang di desa pun memiliki sifat yang jauh dari malas. Bangun pagi buta, menyiapkan berbagai keperluan, kemudian seharian bekerja mencari nafkah untuk keluarga.

6. Gaya bicara lembut

Seperti dibahas sekilas sebelumnya, bahasa Jawa mengandung tingkat-tingkat atau jenjang yang berkaitan dengan kesopanan dalam berkomunikasi. Ada aturan yang perlu dipatuhi saat seorang anak kecil berkomunikasi dengan orang yang lebih tua.

Selain itu, gaya bicara orang Jawa terbilang halus atau lembut. Hal tersebut juga berkaitan dengan nada dan intonasinya. Gaya bicara yang halus dan lembut ini biasanya ditemukan di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

7. Aturan dan larangan

Aturan dan larangan yang hidup di masyarakat Jawa tak hanya berdasarkan fakta dan norma, tetapi bisa juga berupa mitos. Hal tersebut merupakan aturan tatanan kehidupan bermasyarakat agar masyarakat selaras, baik secara vertikal maupun horizontal.

Aturan-aturan tersebut lahir mengatur tingkah laku agar sesuatu nilai-nilai luhur yang dipegang oleh masyarakat Jawa sejak zaman dahulu. Tujuan utamanya adalah agar masyarakat Jawa hidup dengan cara hidup yang baik. Beberapa tindakan yang tidak sesuai dengan norma bisa dinilai sebagai sesuatu yang ora ilok. Di masyakat luas, hal tersebut bisa dikenal sebagai pamali

Itulah beberapa kebiasaan orang Jawa secara umum. Ada banyak nilai kebaikan yang diusung oleh kebiasaan, norma, adat, dan kebudayaan Jawa.

Rekomendasi