Balita di Kota Tangerang Terima Obat Kedaluwarsa Usai Imunisasi, Sebabkan Muntah Hingga Demam Tinggi

| 10 Aug 2022 20:30
Balita di Kota Tangerang Terima Obat Kedaluwarsa Usai Imunisasi, Sebabkan Muntah Hingga Demam Tinggi
Ibu penerima obat kadaluarsa di Karang Tengah, Kota Tangerang (Iqbal/ ERA)

ERA.id - Balita di wilayah Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, mengalami muntah dan demam tinggi setelah konsumsi obat kedaluwarsa. Pemberian itu seiring dengan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) sejak Senin, (1/8/2022) yang berlangsung di seluruh Posyandu.

Obat penurun panas tersebut diterima warga setelah buah hati mereka menerima program bulan imunisasi anak nasional di Posyandu Bunga Kenanga.

Wati, ibu dari balita Aqila (2) mengatakan, paracetamol kedaluwarsa itu didapatkan usai imunisasi di posyandu pada Selasa (9/8/2022). Namun, dirinya baru menyadari obat tersebut kedaluwarsa saat tiba di rumah.

"Anak saya dikasih obat yang sudah kedaluwarsa saat imunisasi di Posyandu Bunga Kenanga. Saat di rumah mau kasih obat parasetamol ke anak, saya kaget pas lihat masa berlaku obat yang telah habis di bungkusnya pada 4 April 2020," ujarnya saat ditemui di kediamannya, Rabu (10/8/2022).

Wati mengaku, beruntung belum memberikan obat parasetamol kedaluwarsa tersebut ke anaknya. Ia pun kecewa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang yang telah lalai dalam mengawasi obat-obatan yang disalurkan kepada masyarakat.

"Kok bisa sih Dinkes Kota Tangerang enggak ada pemeriksaan masa berlaku obat-obatan. Jujur saya sangat menyesalkan obat yang diberikan ke anak saya itu ternyata kedaluwarsa dan khawatir jangan-jangan suntik imunisasi ke anak saya juga ternyata sudah kedaluwarsa juga," jelasnya.

Mendapati obat kedaluwarsa tersebut, Wati menuturkan, dirinya langsung memberi informasi ke tetangga lainnya yang juga mengikuti imunisasi tersebut.

"Setelah itu saya langsung kasih tahu tetangga, supaya mereka teliti dulu sebelum kasih obat paracetamol itu ke anaknya. Dan ternyata ada dua orang lainnya yang mendapat obat yang sama kedaluwarsanya habis," katanya.

Hal senada diungkapkan oleh Wydia Kurnia Rahayu ibu dari balita Arkaan, 2,5 bulan. Ayu mengatakan, anaknya tersebut sempat meminum obat parasetamol kedaluwarsa tersebut mengalami muntah dan demam tinggi.

"Saya sudah dua kali, siang dan sore kasih ke anak paracetamol itu. Efeknya saat malam harinya anak saya muntah, demam tinggi, dan batuk berlebih," kata Ayu.

Ayu menjelaskan, dirinya mendapatkan obat tersebut setelah melakukan imunisasi di posyandu itu pada Selasa, (9/8/2022). Dirinya pun baru mengetahui parasetamol itu kedaluwarsa setelah mendapatkan informasi dari pihak tetangga.

"Saat saya baca grup di WhatsApp, ternyata obat itu kedaluwarsa. Saya enggak cek dulu itu obat, saya langsung kasih ke anak. Saya lalai juga. Pikiran saya kan pihak medis harusnya lebih teliti lagi, itu kan obat bukan sekedar makanan," jelasnya.

Namun, Ayu menambahkan, anaknya tidak sampai dirawat di rumah sakit akibat pengaruh dari paracetamol kedaluwarsa tersebut.  "Kondisi anak saya masih muntah, demamnya sudah menurun. Saya belum ke rumah sakit," ucap dia.

Rekomendasi