Polisi Geram ke Masyarakat yang Bikin Konten Doang di Daerah Gempa Cianjur

| 05 Dec 2022 09:55
Polisi Geram ke Masyarakat yang Bikin Konten Doang di Daerah Gempa Cianjur
Reruntuhan bangunan rumah milik warga yang terdampak gempa 5,6 magnitudo di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (Ilham Apriyanto/ERA.id)

ERA.id - Polda Jawa Barat geram dengan masyarakat yang menjadikan bencana gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sebagai konten media sosial belaka.

Apalagi menyorot kondisi kerusakan permukiman atau longsor akibat gempa. Menurut Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo, banyak warga membuat konten medsos itu yang hanya mencari popularitas saja.

Lebih parahnya lagi, konten itu dibuat dan mengganggu mobilisasi petugas kebencanaan.

"Kami akan tertibkan kepada masyarakat yang hanya melewati lokasi tenda pengungsian hanya untuk membuat konten-konten yang hanya akan menimbulkan permasalahan baru," kata Ibrahim, Minggu kemarin.

Menurutnya, sangat disayangkan ketika saudara kita sedang membutuhkan bantuan pascabencana gempa bumi yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa, tetapi di sisi lain ada pihak-pihak yang memanfaatkan kondisi itu untuk popularitas.

Dia mengatakan petugas di lapangan pun selalu menginterogasi dan menertibkan, apabila ada pengendara yang berhenti di sekitar lokasi terdampak bencana.

Pasalnya, kata dia, masyarakat yang datang ke lokasi bencana alam di sekitar posko pengungsian maupun di tempat longsor itu, mengakibatkan terjadinya kepadatan lalu lintas.

"Diharapkan kesadarannya kepada masyarakat yang memanfaatkan situasi tersebut untuk membuat konten-konten agar tidak membuat konten tersebut dan alangkah lebih baiknya berpartisipasi langsung kepada saudara kita yang sedang terkena bencana," katanya.

Hingga hari ke-13 pascagempa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur mencatat ada 334 korban meninggal dunia dan delapan orang masih dalam pencarian. Kemudian gempa 5,6 Magnitudo itu juga menyebabkan 104 ribu warga Cianjur mengungsi di 224 posko pengungsian terpusat dan mandiri.

Rekomendasi