Sopir Mobil Audi A8 Ungkap Kesaksian Kasus Tabrak Lari Mahasiswa Cianjur

| 28 Jan 2023 10:30
Sopir Mobil Audi A8 Ungkap Kesaksian Kasus Tabrak Lari Mahasiswa Cianjur
Ilustrasi kecelakaan (Unsplash/Clark Van Der Beken)

ERA.id - Sopir mobil sedan jenis Audi A8, Sugeng Guruh Utama (43) pun memberikan kesaksiannya atas insiden kecelakaan insiden kecelakaan di Jalan Raya Bandung-Cianjur hingga menewaskan, mahasiswi FH Universitas Suryakencana (Unsur) Cianjur, Selvi Amalia Nuraeni (19) pada Jumat (20/1/2023).

Menurut Sugeng, sebelum insiden yang menewaskan Selvi, posisi mobil yang dikendarainya berada di paling belakang iring-iringan.

Kemlu, ia mengetahui ada perempuan yang bermotor seperti hilang kendali, Sugeng pun melambatkan mobil yang dikendarainya dan berusaha mengindar. Namun, dari arah belakang muncul kendaraan yang mendahului.

"Di belakang saya ini langsung melaju tanpa berhenti. Setahu saya hitam (mobil di belakang yang dikendarai Sugeng), cuman kalau jenis kurang tahu karena sedang mengemudi, fokus ikut iring-iringan dan menyetir. Plat nomor saya tidak tahu," ungkap Sugeng, Jumat (27/1/2023).

Sugeng memastikan mobil yang ada di posisi belakangnya itu merupakan mobil dari anggota kepolisian. Namun, ia taj tahu pasti mobil warna itu itu merupakan dari bagian iring-iringan atau tidak.

"Setahu saya, penglihatan saya itu adalah mobil anggota. Yang jelas itu mobil dari kepolisan. Masalah itu satu rombongan atau tidak saya tidak tahu," ucapnya.

Lebih lanjut, Sugeng mengaku tidak mendengar suara sirine dari mobil yang berada di belakang mobil yang dikendarainya itu.

"Kalau sirine saya tidak dengar cuman ada kedip lampu, entah strobo di depannya atau di atas. Karena saya fokus menyetir dan mengikuti yang depan (iring-iringan) karena sepengetahuan suami Ibu (Nur, majikan Sugeng)," lanjutnya.

"Awalnya saya paling belakang, tiba-tiba entah apa saya ngga hafal tempat-tempat sini (Cianjur). Saya juga baru di sini,  tiba-tiba ada muncul dua (mobil). Yang diberitakan itu saya merangsak masuk, menerobos dengan liar, tidak (sudah dapat izin) karena saya mengikuti iring-iringan yang di depan," tambah Sugeng.

Sugeng menjelaskan, dirinya mulai mengikuti iring-iringan dari rumah makan Alam Sunda. Namun, pada saat itu majikan perempuannya masih berkomitmen dengan suaminya.

"Dari Rumah Makan Alam Sunda, saya belum di rombongan, mobil masih tunggal. Setelah itu ibu mungkin komunikasi dengan Bapak, Bapak lagi makan disitu. Tidak lama kemudian ada lah melintas rombongan itu," jelasnya.

"Karena ibu lagi komunikasi dengan bapak, 'saya di belakang katanya' mengikuti biar cepat mungkin. 'Oh ya sudah, tapi tutup kaca, katanya'," ujar Sugeng menambahkan.

Lantas, Sugeng bersama majikan perempuannya itu pun berada dalam iring-iringan tersebut. Tak lama berselang, saat Sugeng berada dalam iring-iringan, muncul mobil lainnya yang turut bergabung.

"Ya sudah saya ngikutin, tiba-tiba entah di tempatnya (mobil lain bergabung dalam iring-iringan) apa itu, muncul lah yang lainnya di belakang saya. Itu sepengelihatan saya karena lihat di spion, takut saya salah berapa jumlahnya. Sepengelihatan saya itu dua (mobil), mungkin bisa lebih karena saya fokus (mengemudi)," kata dia.

Saat ditanya soal nomor polisi (nopol) dari kendaraan yang dibelakangnya, Sugeng tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Sebab, dirinya tidak bisa melihat dengan jelas nopol mobil tersebut.

"Masalah plat nomor juga saya bisa lihat jelas karena saya tidak paham," terangnya.

Sugeng menyebut mobil sedan jenis Audi A8 itu milik suami dari majikannya yang semobil denganya. Kini, posisi mobil tersebut berada dikediaman majikannya.

"Milik suami ibu bos. Sama bos (dikediaman). Cuman dipakai atau tidak, saya ngga tahu," ucapnya.

Kendati demikian, Sugeng memastikan suami dari majikannya itu berada di dalam iring-iringan mobil tersebut.

"Ya (suami majikan ada dalam iring-iringan) karena saya mengikuti saya bukan menerobos. Karena memang ibu (bos) bapak di depan. Jadi sepengetahuan di depan," tukasnya.

Rekomendasi