Penetapan Danny-Fatma Dipastikan Diundur, KPU Makassar Beberkan Alasannya

| 19 Jan 2021 11:11
Penetapan Danny-Fatma Dipastikan Diundur, KPU Makassar Beberkan Alasannya
Danny-Fatma/Ist

ERA.id - Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar terpilih Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi Masse (Adama) rencananya bakal ditetapkan sebagai pemenang Pilkada Makassar pada 21 Januari 2021. Akan tetapi, rencana itu terkendala oleh surat pemberitahuan dari pihak Mahkamah Konstitusi (MK).

Itu diakui Kominisoner KPU Makassar Bidang Teknis, Gunawan Mashar kepada ERA.id. Menurutnya, pelantikan Danny-Fatma dipastikan akan mundur dari jadwal yang beredar sebelumnya. Itu lantaran surat pemberitahuan MK terkait keterangan tidak ter-register-nya perkara Pilkada yang membelit pasangan Danny-Fatma.

"Kemungkinan bukan tanggal 21. MK belum umumkan perkara yang tidak ter-register," beber Gunawan yang akrab disapa Gun ini, Selasa (19/1/2021).

Lanjut Gun, jika merujuk kepada aturan yang berlaku, pelantikan kandidat yang terpilih wajib menunggu keputusan MK terkait seluruh perkara yang terdaftar di buku jadwal sidang pelanggaran pilkada.

"Aturannya, kita tunggu pemberitahuan MK untuk kab/kota yang tidak ter-register. Setelah ada pemberitahuan, barulah bisa dilaksanakan penetapan paling lambat 5 hari setelah pemberitahuan," paparnya. Gun melanjutkan bahwa pihak KPU Makassar telah dikabari soal ini oleh pihak MK.

Lantas bagaimana kalau MK sudah mengabari KPU Makassar soal hal tersebut? Gun dan anggota KPU Makassar lainnya bakal dipastikan menjadwalkan hari H pelantikan pasangan Danny-Fatma. "Ini masih menunggu petunjuk selanjutnya dari KPU RI," singkatnya.

Sementara Juru Bicara pasangan Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi, Indira Mulyasari mengaku masih menunggu kabar soal jadwal pelantikan jagoannya. Indira memastikan, jika kelak pasangan Danny- Fatma telah dijadwalkan untuk dilantik sebagai pimpinan Pemkot Makassar, maka timnya takkan melakukan arak-arakan saat hari pelantikan.

Indira berkata baik penetapan maupun pelantikan, pihak Adama berusaha semaksimal mungkin untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. "Tidak berkerumun dalam jumlah banyak, para tim, relawan, simpatisan, bisa bersama-sama menjalankan itu, sehingga semua rangkaian bisa berjalan lancar. Mengingat angka Covid-19 yang melonjak sangat tinggi."

Rekomendasi