Kisah Nahas Nelayan Asal Deliserdang Ditangkap Malaysia karena Kapal Dihantam Angin Ribut

| 21 Oct 2021 20:19
Kisah Nahas Nelayan Asal Deliserdang Ditangkap Malaysia karena Kapal Dihantam Angin Ribut
Kisah Nahas Nelayan Asal Deliserdang Ditangkap Malaysia karena Kapal Dihantam Angin Ribut (Muchlis Ariandi/Era.id)

ERA.id - Sepuluh nelayan Indonesia asal Sumatera Utara (Sumut) akhirnya dilepas pihak otoritas Malaysia setelah sempat ditahan selama 9 hari di Pulau Penang karena melanggar tapal batas perairan.

Satu dari sepuluh nelayan itu adalah  Juma, warga Desa Paluh Sibaji, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Pria berusia 26 tahun itu menceritakan, kedua boad yang membawa sepuluh nelayan itu disergap tim patroli Agengy Penguatan Maritim Malaysia (APMM) pada Minggu pagi.

"Kita nggak tahu ya, patroli Malaysia datang dan dia langsung tangkap kami dan langsung tahan kami. Dibawa langsung ke kantor (APMM)," kata Juma yang tiba di Pelabuhan Bandar Deli, Belawan, Kamis (21/10/2021).

Hari itu, sesuai dengan rencana semestinya adalah waktu untuk pulang ke Sumatera Utara. Memang para nelayan yang melaut akan pulang setelah empat hari berlayar. Namun nahas, rencana pulang ke Deli Serdang dihadang badai dan malah tertolak ke perairan Malaysia. Saat itu di kapal para nelayan sudah terisi 300 kilogram ikan untuk dibawa pulang.

"Sekitar pagi itu (ditangkap kapal patroli), waktu kami lagi jalan. Dia (APMM) bilang kami sudah melanggar batas perbatasan. Udah mau siap-siap mau pulang lah itu," jelasnya.

Juma dan sembilan teman-temannya langsung dibawa ke kantor otoritas yang menangkap mereka di Pulau Penang Malaysia. Di sana nelayan Sumut itu diproses sesuai prosedur yang berlaku.

Diungkapkan Juma, mereka sempat ditahan oleh petugas APMM selama lebih sepekan untuk menunggu proses pemeriksaan.

"Sempat bah (ditahan) satu mingguan lah bang. Dikasih makan, diperlakukan dengan baik lah," kata dia.

• Dihempas Badai

Dikatakan Juma saat hari nahas itu mereka sempat dihantam badai, namun berhasil bertahan dan bermaksud melanjutkan perjalanan untuk pulang.

"Memang pertama awalnya angin ribut tapi kami bertahan dan setelah tenang kami mau pulang tapi ternyata ditangkap kapal patroli," kata Juma.

Ternyata hari itu adalah kali pertama Juma ikut melaut hingga ke perbatasan negara tetangga. Tak disangka ternyata kapal nelayan tradisional asal Deli Serdang itu telah melewati tapal batas dan masuk ke perairan Malaysia.

"Kalau jadi nelayan sudah dari umur 15 tahun, tapi kalau melaut sampai ke perbatasan begini, baru kali ini bang," pungkasnya.

Rekomendasi