Tahapan-Tahapan Masa Nifas yang Akan Dilalui Calon Ibu, Perempuan Wajib Paham

| 01 Oct 2022 10:04
Tahapan-Tahapan Masa Nifas yang Akan Dilalui Calon Ibu, Perempuan Wajib Paham
Ilustrasi ibu hamil. (Omurden Cengiz/Pexels)

ERA.id - Setelah seorang ibu hamil menjalani persalinan, maka ia akan memasuki masa pemulihan atau yang disebut dengan istilah masa nifas. Fase ini terhitung sekitar 6 minggu atau 40 hari sejak bayi dilahirkan. Pada fase ini, tubuh sang ibu akan berubah, dan organ-organ yang bekerja selama hamil akan kembali ke bentuk semula seperti sebelum hamil.

Nikita Willy saat melahirkan bayinya. (Foto: Ig @nikitawillyofficial94)

Namun, perubahan ini akan terjadi dengan fase-fase yang berbeda pada setiap organ tubuh. Oleh sebab itu, proses ini memerlukan waktu yang cukup lama dan menjadikan sang ibu merasa kesulitan dalam menjalaninya. Inilah pentingnya memahami tahapan-tahapan dari masa nifas agar calon ibu dapat menyiapkan diri setelah memasuki masa nifas.

Apa Saja Tahapan Masa Nifas?

Ketika memasuki masa pemulihan, vagina Anda akan mengeluarkan cairan berupa darah kotor yang disebut lokia secara terus-menerus. Cairan ini pada umumnya akan keluar dengan volume yang banyak, berlendir dan memiliki aroma amis. Keluarnya cairan ini pun keluar dengan 4 tahapan, antara lain:

1.     Lokia lubra

Tahapan ini terjadi pada tiga hari hingga satu minggu pertama. Pada tahap ini, pada umumnya akan keluar darah segar berwarna merah, bersamaan dengan sisa-sisa dinding rahim, lemak bayi, jaringan plasenta, lanugo (rambut bayi), dan mekonium (kotoran bayi saat dalam kandungan). Cairan ini memiliki potensi mengandung banyak kuman penyakit.

2. Lokia sanguelenta

Selama 1-2 minggu berikutnya, sang ibu akan melewati fase lokia sanguelenta, di mana darah yang keluar terlihat berwarna merah dan berlendir.

3. Lokia serosa

Pada 2 minggu berikutnya, terjadi tahapan masa nifas lokia serosa. Dalam fase ini, cairan berwarna kekuningan atau kuning kecokelatan akan keluar, dan berubah menjadi merah muda. Kandungannya berupa jaringan serosa atau sisa-sisa pengaruh hormon dan sebagainya.

4. Lokia alba

Ini adalah fase terakhir yang akan dialami pada minggu keenam. Cairan yang keluar memiliki warna putih dan bening. Hal ini berarti bahwa Anda sudah memasuki tahap pemulihan dan masa nifas yang berlangsung normal. Namun, dalam kondisi ini akan terjadi hal yang berbeda jika Anda mengalami infeksi.

Apa saja Gangguan yang Bisa Terjadi pada Tahapan Masa Nifas?

Pada tahapan di masa nifas sebelumnya, ada kemungkinan seorang perempuan mendapatkan beberapa gangguan yang mengakibatkan rasa tidak nyaman. Adapun beberapa gangguan tersebut antara lain:

·    Pre-eklampsia atau eklampsia: Kondisi ini merupakan penyebab utama kematian ibu pasca melahirkan di Indonesia. Gejala yang muncul terlihat sejak hari pertama hingga hari ke-28 pada masa nifas. Gejala yang muncul antara lain tekanan darah yang naik tinggi dan kaki yang membengkak. Karena kandungan protein yang terlalu tinggi dalam urine, pembuluh darah di otak pun berisiko pecah. Anda dapat mencegahnya dengan membatasi konsumsi makanan berlemak dan berkolesterol tinggi, khususnya pada masa kehamilan.

·    Anemia: Karena darah yang keluar saat masa nifas berjumlah banyak, hal tersebut berisiko membuat Anda mengalami anemia atau kekurangan darah. Hal ini bisa dipicu infeksi, atau bisa jadi sang ibu sudah menderita anemia sebelumnya bahkan saat masih hamil. Untuk mencegah kondisi ini, Anda harus mencukupi kebutuhan zat besi dan nutrisi sebelum dan selama hamil.

·    Pendarahan: Setelah proses persalinan dilakukan, risiko adanya pendarahan dapat terjadi. Hal ini ditunjukkan dengan tekanan darah yang menurun, serta denyut nadi yang semakin cepat. Anda dapat menghindarinya dengan sering buang air kecil dan melakukan inisiasi menyusui dini (IMD), agar kontraksi dapat berlangsung dengan baik. Selain itu, pantauan cermat dari tim medis juga dibutuhkan selama dua jam atau lebih setelah persalinan.

·    Risiko Infeksi: Pada masa nifas, Usahakan Anda dan pasangan tidak melakukan hubungan seksual terlebih dahulu. Sebab, jika masih ada kotoran di dalam rahim, risiko infeksi dan demam tinggi bisa Anda alami. Cairan lokia yang keluar memiliki bau tidak sedap serta perubahan warna yang tidak lazim. Rasa nyeri di area vagina dan perium juga akan muncul, hingga gejala pendarahan yang berbahaya.

Demikianlah penjelasan mengenai tahapan masa nifas, beserta gangguan yang dapat terjadi pada tahapan tersebut. Semoga bermanfaat untuk kaum perempuan dan ibu hamil.

Baca artikel-artikel dan informasi menarik lainnya, pantau terus kabar terbaru dari ERA, Media Terpercaya dan Pilihan Anda.

Rekomendasi