WHO Desak Dunia Tingkatkan Pengawasan Flu Burung

| 29 Nov 2024 11:30
WHO Desak Dunia Tingkatkan Pengawasan Flu Burung
Flu burung (Freepik)

ERA.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara untuk meningkatkan pengawasan flu burung. Permintaan ini muncul usai kasus flu burung terdeteksi pada seorang anak di Amerika Serikat.

Direktur kesiapsiagaan dan pencegahan epidemi dan pandemi WHO Maria Van Kerkhove mengatakan pengawasan perlu ditingkatkan terhadap burung liar, unggas, dan hewan yang rentan terinfeksi.

"Yang benar-benar kita butuhkan secara global, di AS dan luar negeri, adalah pengawasan yang jauh lebih kuat pada hewan, pada burung liar, pada unggas, pada hewan yang diketahui rentan terhadap infeksi, yang meliputi babi, sapi perah, untuk lebih memahami sirkulasi pada hewan-hewan ini," katanya, dikutip AFP, Jumat (29/11/2024).

Infeksi flu burung H5N1 pertama kali muncul pada tahun 1996, tetapi sejak tahun 2020 jumlah wabah pada burung telh tumbuh secara eksponensial, bersamaan dengan peningkatan jumlah mamalia yang terinfeksi.

Strain tersebut telah menyebabkan kematian puluhan juta unggas, dengan burung liar dan mamalia darat dan laut juga terinfeksi. Kasus pada manusia yang tercatat di Eropa dan AS sejak virus melonjak sebagian besar bersifat ringan.

Pada bulan Maret, infeksi terdeteksi di beberapa peternakan sapi perah di seluruh AS. Pada Jumat (22/11) lalu, otoritas AS mengatakan seorang anak di California menjadi orang pertama di AS yang dinyatakan positif terinfeksi flu burung.

Pejabat kesehatan menawarkan pemeriksaan dan pengobatan pencegahan kepada kontak yang terpapar di pusat penitipan anak tersebut. Anak tersebut memiliki gejala ringan dan dikatakan pulih di rumah setelah dirawat dengan antivirus flu.

"Termasuk kasus terbaru ini, 55 kasus flu burung H5 pada manusia kini telah dilaporkan di AS selama tahun 2024, dengan 29 di California," kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Van Kerkhove mengatakan semua kecuali dua dari mereka diketahui terpapar hewan yang terinfeksi.

"Kami belum melihat bukti penularan dari manusia ke manusia. Namun, sekali lagi, untuk setiap kasus yang terdeteksi pada manusia ini, kami ingin melihat investigasi yang sangat menyeluruh dilakukan," katanya.

"Kita perlu upaya yang jauh lebih kuat dalam hal mengurangi risiko penularan dari hewan ke spesies baru dan ke manusia," tambahnya, terutama melalui pengujian dan peralatan pelindung yang tepat.

Lebih lanjut, Van Kerkhove, yang merupakan pimpinan teknis COVID-19 WHO, menekankan pentingnya mempersiapkan diri "untuk kapan atau apakah kita akan berada dalam situasi pandemi flu".

"Kita belum berada dalam situasi itu, tetapi kita memang perlu lebih waspada," pungkasnya.

Rekomendasi