Di Balik Penghentian Liga 2: Isu Kudeta hingga Pecah Kongsi dalam Tubuh PSSI

| 14 Jan 2023 07:31
Di Balik Penghentian Liga 2: Isu Kudeta hingga Pecah Kongsi dalam Tubuh PSSI
Ilustrasi. (ERA/Luthfia Arifah Ziyad)

ERA.id - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskan untuk menghentikan kelanjutan Kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 berdasarkan hasil Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Kamis (12/1/2023). Sementara Kompetisi Liga 1 tetap dilanjutkan dan secara otomatis berlangsung tanpa ada degradasi.

Penghentian Liga 2 tersebut mendapat kecaman dari banyak orang. Poster berisi tuntutan 'Lanjutkan Liga 2 atau Hentikan Liga 1' tersebar di media sosial. Beberapa klub di Liga 2 juga buka suara menolak keputusan tersebut, di antaranya Karo United, Persatuan Sepak Bola Cilacap dan Sekitarnya (PSCS), dan Persipal Palu.

Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi menyampaikan bahwa ada tiga alasan penghentian Liga 2 musim 2022/2023. Pertama, permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 yang ingin kompetisi tersebut dihentikan.

"Karena tidak ada kesesuaian konsep pelaksanaan lanjutan kompetisi antara klub dan operator," ujar Yunus seperti dikutip dari laman resmi PSSI, Kamis (12/1/2023).

Kedua, rekomendasi dari tim transformasi sepak bola Indonesia seusai Tragedi Kanjuruhan terkait sarana dan prasarana yang belum memenuhi syarat.

Terakhir, Peraturan Polri Nomor 10 Tahun 2022 yang mengamanatkan proses perizinan baru dengan memperhatikan periode waktu pemberitahuan, pengajuan rekomendasi dan izin, hingga bantuan pengamanan.

Bersamaan dengan ramainya pemberitaan soal keputusan kontroversial tersebut, beredar juga dokumen kesepakatan bersama hasil pertemuan antara PT. Liga Indonesia Baru (LIB) dan semua owner klub Liga 2 pada tanggal 14 Desember 2022 yang diduga dipalsukan. Sementara itu, isu perpecahan dalam tubuh PSSI kembali memanas usai penghentian Liga 2.

Dugaan pemalsuan dokumen kesepakatan bersama perwakilan klub Liga 2

Dokumen kesepakatan bersama yang tersebar di media sosial berisi permintaan penghentian kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 dan ditandatangani 20 perwakilan klub yaitu:

1.Deltras Sidoarjo

2. Gresik United FC

3. Kalteng Putra FC

4. Karo United FC

5. Persekat Tegal

6. Persela Lamongan

7. Perserang Serang

8. Persikab Kab. Bandung

9. Persipa Pati

10. PSDS Deli Serdang

11. PSKC Cimahi

12. PSMS Medan

13. Putra Delta Sidoarjo

14. Sriwijaya FC

15. PSPS Riau

16. Persiraja

17. PSBS Biak

18. Persipal Palu

19. PSCS Cilacap

20. Persiba

Ada dua versi dokumen yang beredar. Dokumen pertama berisi permohonan untuk melanjutkan kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 dengan sistem bubble dan dibiayai seluruhnya oleh PT. LIB sebagai penyelenggara pertandingan. Jika tidak memungkinkan, maka owner klub Liga 2 mengusulkan kompetisi Liga 2 ditunda.

Dokumen kesepakatan bersama klub Liga 2 versi pertama yang beredar. (Istimewa)

Sementara itu, pada dokumen kedua hanya disebutkan secara lugas permintaan agar kompetisi Liga 2 dihentikan total dan dimulai lagi pada musim 2023/2024 karena kondisi finansial klub.

CEO PSCS Cilacap Fanny Irawatie yang namanya ikut dicatut mengaku tidak mengetahui adanya kedua dokumen tersebut. “Bukan tanda tangan saya dan bukan tulisan saya,” jawabnya saat dihubungi ERA, Jumat (13/1/2023). “Apalagi kami merupakan klub yang menginginkan liga dilanjutkan.”

Ia mengakui ada beberapa klub yang meminta Liga 2 untuk dihentikan, tetapi masih lebih banyak klub yang ingin melanjutkan. 

“Kami secara resmi juga mengirimkan surat yang isinya meminta agar Liga 2 tetap dilanjutkan,” tambahnya. “Surat tersebut kami kirim sehari setelah owner meeting. Nanti tanggal 15 Januari 2023 ada Kongres PSSI, kita lihat PSSI akan menyampaikan apa.”

Dokumen kesepakatan bersama klub Liga 2 versi kedua yang beredar. (Istimewa)

Selain itu, beberapa klub mengaku tidak mengetahui adanya dokumen versi kedua yang jadi rujukan PSSI untuk menghentikan Liga 2. 

Persipal Palu menulis dalam pernyataan resminya, Jumat (13/1/2023), “Ada yang memanipulasi surat kesepakatan bersama klub Liga 2 pada owners meeting klub Liga 2 tanggal 14 Desember 2022, yang mana surat kesepakatan yang ditandatangani saat rapat berbeda dengan surat yang menjadi konsideran PSSI menghentikan Liga 2.”

Pernyataan senada disampaikan Manajer Operasional Gresik United FC, Toriqi Fajrin. “Saya memang menandatangani, tetapi untuk kompetisi Liga 2 tetap lanjut dengan sistem bubble,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (13/1/2023).

Isu kudeta dan perpecahan antara kubu Iwan Bule dan Yunus Nusi

Gultom, seorang supporter PSMS Medan yang berlaga di Liga 2, berkomentar bahwa keputusan penghentian Liga 2 oleh Exco PSSI adalah imbas dari perpecahan di tubuh PSSI antara kubu Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) dan Yunus Nusi. Komentarnya ini kemudian ramai di media sosial.

“Pertemuan 14 Desember, sebenarnya PSSI sudah memberikan lampu hijau agar Liga 2 dilanjutkan,” tulis Gultom di Instagram-nya, Kamis (12/1/2023). Namun, menurutnya, ada beberapa klub yang kesulitan finansial tak ingin melanjutkan liga dengan sistem home away.

“Lantas PSSI menyerahkan keputusan kepada Exco,” lanjutnya. “Dengan menggandeng Yunus Nusi mereka sudah mengadakan pertemuan dengan voters (Asprov Klub) agar memuluskan strategi mereka untuk mendudukkan Erick Thohir menjadi PSSI 1.”

Gultom menulis bahwa Exco menuruti keinginan mayoritas klub yang ingin menghentikan Liga 2 saat pertemuan dengan Asosiasi Provinsi (Asprov). 

“Toh keuntungan akan berpihak ke mereka (Exco) karena mendapatkan suara voters (untuk mengusung Erick Thohir),” lanjut Gultom. “PSSI saat ini dua kubu, Iwan Bule yang mau Liga 2 dan 3 jalan, dan kubu Yunus Nusi yang enggan melanjutkan Liga 2 dan 3.”

Tangkapan layar status dari instagram @gultombani.

Sebelumnya, pengamat Bola, Tommy Welly yang akrab disapa Bung Towel pernah menyebutkan ada pengkhianatan dan upaya kudeta yang dilakukan Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi terhadap Iwan Bule.

"Ada pengkhianatan, ada manuver busuk yang dilakukan oleh Sekjen PSSI dan salah satu Exco PSSI," ujar Bung Towel di kanal Youtube-nya, Selasa (27/12/2022). 

Ia bercerita telah mendapat informasi A1 soal pergerakan Yunus Nusi dan salah satu anggota Exco PSSI, Juni Rachman, untuk mengkudeta Iwan Bule dalam kongres PSSI

Bung Towel bilang, di hari yang sama ketika Timnas Indonesia berlaga melawan Kamboja pada Piala AFF, Jumat (24/12/2022), Yunus dan Juni mengumpulkan para voters dari kalangan Asprov, khususnya Sumatera, tanpa sepengetahuan Iwan Bule di FX Senayan, Jakarta.

“Motif tertentu adalah, kalau mereka bisa mengumpulkan voters, maka itu yang akan ditawarkan kepada pihak lain yang saat ini berminat jadi Ketum PSSI,” ujar Bung Towel. 

Ia tidak menjelaskan sumber informasinya maupun siapa sosok yang berminat menjadi Ketum PSSI tersebut. Namun, ramai yang menyebut nama Menteri BUMN Erick Thohir sebagai sosok yang dimaksud.

Erick sendiri beberapa kali mengungkapkan kesediaannya maju dalam bursa Ketum PSSI jika mendapat dukungan. “Saya melakukan sesuatu tidak dapat dukungan buat apa? Jadi perlu gotong royong. Kitanya mau, terus nggak didukung buat apa?” ujarnya kepada wartawan, Minggu (4/12/2022). “Kalau didukung kita pikirkan, kita lihat.” 

PSSI saat ini sedang bersiap mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari nanti dengan agenda pergantian pengurus. KLB ini dipercepat menyusul rekomendasi dari Tim Gabungan Pencari Fakta Independen (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang salah satunya menuntut seluruh jajaran pengurus PSSI mengundurkan diri.

Rekomendasi