Jenis-Jenis KDRT, Ternyata Tidak Hanya Kekerasan Fisik Saja, Kamu Pernah Mengalami?

| 30 Sep 2022 21:21
Jenis-Jenis KDRT, Ternyata Tidak Hanya Kekerasan Fisik Saja, Kamu Pernah Mengalami?
Ilustrasi KDRT (Unsplash)

ERA.id - Masyarakat dibuat heboh dengan laporan Lesti Kejora kepada polisi atas dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya Rizky Billar. Namun tahukah Anda jika terdapat jenis-jenis KDRT yang tidak melulu fisik.

Memang, ketika masyarakat umum berpikir tentang kekerasan dalam rumah tangga, mereka biasanya berpikir dalam hal penyerangan fisik yang mengakibatkan luka yang terlihat pada korban.

Padahal ada beberapa kategori perilaku kasar, yang masing-masing memiliki konsekuensi yang menghancurkan. Kehancuran kepribadian jangka panjang yang menyertai bentuk-bentuk kekerasan lainnya adalah beberapa bentuk KDRT yang juga harus dihindari.

Dilansir dari Arizona Coalition To End Sexual and Domestic Violence, berikut ini macam-macam KDRT yang patut diwaspadai.

Jenis-Jenis KDRT

  1. Kontrol Berlebih

    Perilaku mengontrol pasangan masuk dalam KDRT (Unsplash)

Mengontrol perilaku adalah cara bagi pelaku KDRT untuk mempertahankan dominasi atas korban. Mengontrol perilaku adalah bentuk keyakinan bahwa mereka dibenarkan dalam mengontrol dan kekerasan yang diakibatkannya merupakan isu inti dalam kekerasan dalam rumah tangga.

Mengontrol pasangan memang sering terlihat halus, namun hampir selalu berbahaya, dan meresap.

  1. Pelecehan Fisik

Kekerasan fisik adalah perilaku agresif yang dilakukan secara fisik atau perilaku berbahaya secara fisik tidak langsung yang biasanya disertai dengan  ancaman kekerasan fisik.

  1. Pelecehan seksual

Pelecehan seksual adalah memanfaatkan seks dengan cara yang eksploitatif atau memaksa seks pada pasangan. Meskipun berpasangan penting untuk mendapatkan persetujuan saat melakukan hubungan intim. Selain itu, pelecehan seksual dapat melibatkan perilaku verbal dan fisik.

  1. Pelecehan dan Intimidasi Emosional

Pelecehan emosional adalah bentuk perilaku yang mengeksploitasi kerentanan dan rasa tidak aman. Perilaku tersebut di antaranya termasuk degradasi yang dilakukan terus menerus, intimidasi, manipulasi, cuci otak, atau kontrol orang lain yang merugikan individu.

  1. Isolasi

Isolasi adalah bentuk pelecehan yang sering dikaitkan dengan pengendalian perilaku. Tujuan isolasi adalah untuk menjaga agar korban tidak melihat siapa yang ingin mereka lihat, dan tidak ingin korban melakukan apa yang inginkan.

Perilaku isolasi juga mengendalikan pikiran dan perasaan korban dan mengisolasi korban dari pribadi dan publik. Dengan menjaga agar korban tetap terisolasi secara sosial, pelaku kekerasan menjauhkan korban dari kontak dengan dunia.

  1. Pelecehan Verbal: Paksaan, Ancaman, & Menyalahkan

    Pelecehan verbal masuk dalam ranah KDRT (Unsplash)

Pelecehan verbal adalah setiap bahasa kasar yang digunakan untuk merendahkan, mempermalukan atau mengancam korban. Perilaku tersebut biasanya disertai dengan pemaksaan, ancaman, dan menyalahkan.

  1. Menggunakan Hak Istimewa Pria

Selama korban ada dalam budaya menerima prinsip dan hak istimewa dominasi laki-laki, maka mereka akan terus berbuat kasar. Selama budaya menerima dan menoleransi kekerasan terhadap perempuan, maka laki-laki akan terus melecehkan.

Terdapat kondisi budaya yang tersebar luas dan memungkinkan laki-laki untuk melecehkan perempuan dengan kekuatannya. Umumnya, masyarakat melakukan objektivitas terhadap perempuan dan keyakinan bahwa perempuan ada untuk 'pemuasan kebutuhan pribadi, seksual, emosional dan fisik laki-laki'.

  1. Penyalahgunaan Ekonomi

Penyalahgunaan status ekonomi adalah cara untuk mengontrol korban korban KDRT melalui manipulasi sumber daya ekonomi. Sebagai contoh adalah mengontrol pendapatan keluarga dan tidak mengizinkan korban mengakses uang.

Penyalahgunaan ekonomi termasuk menyimpan rahasia keuangan atau rekening tersembunyi, memberi korban uang saku atau membiarkan korban tidak mengatakan bagaimana uang dibelanjakan.

Selain jenis-jenis KDRT, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman

Rekomendasi