Sebelum Meninggal Dunia, Sapri Pantun Berencana Jalani Operasi Amputasi Kaki

| 11 May 2021 07:04
Sebelum Meninggal Dunia, Sapri Pantun Berencana Jalani Operasi Amputasi Kaki
Sapri Pantun (Instagram/sapri_pantun)

ERA.id - Komedian Sapri Pantun dikabarkan hampir menjalani amputasi kaki sebelum akhirnya meninggal dunia. Hal ini diungkapkan oleh Dolly, adik kandung dari Sapri Pantun. 

Kabar mengejutkan itu datang dari Dolly yang saat itu berbicara langsung di acara Sore Sore Ambayar. Kala itu kondisi Sapri sudah mengalami penyumbatan. Hal itu pun membuat kaki Sapri menjadi memar dan mulai membiru. 

"Karena gula darah tinggi jadi ada penyumbatan di bagian kaki. Jadi kakinya di sini (bawah) udah memar," kata Dolly di YouTube Trans TV Official, Senin (10/5/2021).

Lantaran penyumbatan dan gula darahnya tinggi itu lah Sapri harus segera dioperasi. Dolly mengungkap bila operasi ditunda terus-menerus maka kaki Sapri akan membusuk dan terpaksa harus diamputasi. 

"Jadi kalau semakin lama tidak penindakan semakin busuk dan harus diamputasi," ungkapnya.

Sayangnya tindakan operasi itu membutuhkan biaya yang sangat besar. Sedikitnya biaya yang diperlukan itu mencapai Rp300 juta. Dengan biaya yang besar itu, Dolly pun mengungkap ia tidak cukup biaya untuk melakukan tindakan operasi. 

Saat itu Dolly hanya bisa pasrah dan berdoa agar diberikan jalan dan juga petunjuk demi kesembuhan kakaknya. Saat itu menurut Dolly, Ruben Onsu lah yang membantu untuk menanggung biaya operasi dan pengobatan Sapri. 

"Alhamdulillah Kak Ruben yang selalu support terus. Kemarin Kak Ruben (tanya) 'gimana keadaannya' katanya. Ini harus tindakan operasi tapi nggak ada uang. Udah lakukan katanya," ujar Dolly. 

Sapri Tidak Sadarkan Diri Tanpa Tahu Kondisi Tubuhnya

Sebelum melakukan tindakan operasi, Dolly mengungkap kondisi kesehatan kakaknya sangat menurun. Bahkan menurut Dolly detak jantung Sapri sudah tidak stabil dan sudah dua hari tidak sadarkan diri. 

Sedangkan pihak dokter sudah menyarankan Sapri Pantun harus segera dioperasi meski pun harus mengambil risiko besar, yaitu kematian. 

"Dokter bilang ini harus segera dioperasi dan operasi ini mau operasi kecil, sedang, besar pasti ada risiko dan itu kematian. astagfirullah," ungkap Dolly.

Lalu, kata Dolly, di saat kondisi seperti itu ia tahu kakaknya merintih kesakitan. Ia pun sudah pasrah dan ikhlas dengan apa yang terjadi ke depannya. 

Bahkan kata Dolly, ia sudah membisikkan murotal surat Yasin di telinga kanan Sapri, sedangkan telinga kirinya sudah ia bisikkan kalimat syahadat. 

"Saya kasih murotal yasin di kirinya di kanannya saya lafazin laillahaillalah, dia mau ngomong tapi nggak kuat. Saya tahu dia sakit, dia berjuang," ucap Dolly diselingi isak tangis. 

Lebih lanjut Dolly mengatakan pihak dokter sudah meminta persetujuan keluarga apabila detak jantung Sapri Pantun sudah tidak normal, napasnya sudah tidak stabil, maka dokter akan memasangkan ventilator sebagai alat bantu nafas. 

Sapri Pantun meninggal dunia pada Senin (10/5) setelah berjuang melawan diabetes yang menggerogoti tubuhnya. Sapri meninggal dunia dalam usia 49 tahun.

Rekomendasi