Dilansir dari Antara pada Minggu (12/8/2019), penelitian dari Virgnia Tech (VT) mengungkapkan, memantau ada tidaknya tugas di email saja bisa menganggu kesehatan.
Hal itu berdasarkan penelitian yang dilakukan mereka pada 100 orang karyawan yang bekerja lebih dari 30 jam per minggu. Survei ini bakal dipresentasikan dalam pertemuan tahunan Academy of Management di Chicago pada 10-14 Agustus mendatang.
Dari penelitian mereka, sekalipun hanya menunggu email di waktu libur, sudah bisa memicu stres dan rasa cemas. Efek buruk ini bahkan bisa merembet pada pasangan mereka.
"Beberapa karyawan mengaku memeriksa email kantor mereka setiap jam hingga setiap menit, yang berujung meningkatnya kadar kecemasan dan konflik dengan pasangan," kata William Becker, profesor manajemen di Pamplin College of Business di VT.
Temuan ini mengingatkan studi pada 2017 yang mengungkapkan bahwa sekedar dekat dengan ponsel pintar saja bisa mempengaruhi kekuatan otak. Hal itu lantaran kamu jadi sulit rileks.
Konsekuensi dari budaya organisasi 'selalu on' seringkali terabaikan atau dianggap bermanfaat. Karyawan diberitahu kalau mereka akan merasa lebih nyaman, memiliki otonomi lebih tinggi bila melakukan ini.
Dilansri dari Medical Daily, harusnya, ada kebijakan yang jelas untuk memungkinkan karyawan menghabiskan waktu mereka di rumah tanpa beban email kerja. Sehingga, para karyawan bisa lebih santai dan pikirannya tidak melulu memikirkan pekerjaan.