Dugaan Pengaturan Skor Piala AFF Terkuak

| 20 Dec 2018 18:15
Dugaan Pengaturan Skor Piala AFF Terkuak
Hitam putih tanda sepak bola Indonesia yang terluka (Ilustrasi: Pixabay)
Jakarta, era.id - Isu pengaturan skor sepak bola Indonesia makin terang benderang. Belum cukup di tingkat liga domestik, kini muncul lagi tuduhan pengaturan skor di level intenasional. Tepatnya kala leg pertama Piala AFF 2010 silam.

Sedikit mengingat, dalam pertandingan itu, Indonesia dipaksa menyerah dengan skor telak 0-3 dari timnas Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia pada 26 Desember 2010. Padahal di fase grup, Indonesia berhasil menggasak Malaysia 5-1. Akibat kekalahan tersebut, Indonesia gagal mengukir sejarah meraih gelar juara Piala AFF untuk pertama kalinya karena skuat Garuda cuma menang 2-1 di leg kedua atau kalah agregat 2-4.

Isu pertandingan telah diatur oleh bandar judi memang sempat muncul. Tapi masih sebatas rumor yang tanpa ada bukti. Manajer timnas Indonesia kala itu, Andi Darussalam Tabusala bahkan disebut-sebut terlibat dalam pengaturan skor tersebut.

Dalam acara talkshow Mata Najwa di Trans7, Rabu (19/12) malam, Andi Darussalam akhirnya membeberkan peristiwa pengaturan skor pada Piala AFF 2010. Meski tidak secara detail.

"Setelah saya bertemu dengan orang-orang Malaysia, waktu itu saya coba tanya sama mereka. Mereka bilang, 'Bang, waktu itu kalau kita enggak 'mainkan' bang kita enggak mungkin menang lawan Indonesia karena kami sudah kalah 5-1 di Indonesia (di fase grup)," beber Andi Darussalam, dalam acara tersebut.

"Di situ saya berpikir, siapa orang yang bisa masuk (melakukan suap) waktu itu. Saya enggak perlu cerita (sekarang), tapi kalau nanti Pak Kapolri (Tito Karnavian yang juga hadir dalam acara itu) nanya saya, akan saya jelaskan. Pokoknya saya enggak akan sebut satu nama pun di tempat ini. Saya akan blak-blakan kalau dipanggil institusi resmi, demi sepak bola Indonesia," tandasnya.

Sementara itu, Kapolri Tito Karnavian mengatakan dirinya prihatin dengan adanya isu-isu yang menjangkit persepakbolaan nasional.  Tito bahkan menegaskan, Polri akan membuat satgas untuk memberantas pengaturan skor sepak bola.

Hal tersebut juga ditegaskan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Dedi Prasetyo. Kapolri sudah berkomitmen akan membentuk satgas tersebut yang bekerja sama dengan PSSI dan stake holders pertandingan terkait. 

"Satgas itu langsung dikendalikan oleh Bapak Kapolri sendiri. Termasuk personel-personelnya akan dipilih, memilih kualifikasi di bidang penyidikan. Di dalam satgas ini juga ada sub satgas juga, ini akan melakukan investigasi atau melakukan penyidikan di dalam setiap pertandingan," kata Dedi, di Jakarta, Kamis (20/12).

Dedi menambahkan, kepolisian akan melakukan penyidikan dengan bekerja sama dengan PSSI dan PT Liga. Kemudian ada sub satgas penyidikan atau kasus hukum. 

"Ketika dalam penyidikan itu jelas terhadap satu pidana, akan kami tingkatkan dari penyidikan menjadi penyelidikan take over, sub satgas akan melakukan penyelidikan terhadap siapa saja tersangka yang langsung terkait suatu masalah pidana berupa pengaturan skor," tandasnya.

Dedi juga mengungkap, PSSI berkomitmen untuk bekerja sama memberantas mafia pengaturan skor ini karena sangat mengganggu. Sementara Kapolri bersikeras membentuk satgas ini secepatnya sebelum Liga domestik musim 2019 bergulir.

"Begitu liga berjalan, satgas langsung running," tukas Dedi.

 

Rekomendasi