Jangan Lakukan Hal Bodoh dengan Ikut Skullbreaker Challenge

| 17 Feb 2020 15:31
Jangan Lakukan Hal Bodoh dengan Ikut <i>Skullbreaker Challenge</i>
Skullbreaker Challenge. (Foto: Istimewa)
Jakarta, era.id - Aplikasi TikTok selalu menghadirkan tantangan (Challenge) baru yang membuat penggunanya tertarik untuk mencoba. Namun, tak semua challenge bisa dijadikan guyonan. Skullbreaker Challenge, misalnya. Tantangan ini sebaiknya jangan ditiru karena bisa berakibat fatal bahkan bisa mengalami kelumpuhan.

Tentu challenge ini sangat berbahaya hingga membuat para orang tua, guru, dan dokter menjadi cemas. Tantangan yang satu ini dimainkan oleh tiga orang dengan berdiri membanjar. Kemudian orang di sisi kanan dan kiri melompat lebih dulu. Ketika selesai loncat orang yang di tengah ikut melompat. Nahasnya, ketika yang di tengah melompat, kedua temannya menjegal kakinya hingga terjatuh.

Dilansir dari Mirror, telah banyak para pelajar yang mempraktikan Skullbreaker Challenge lalu dibuat menjadi video. Sebagian murid akan berakhir mengenaskan dengan perawatan di rumah sakit.

Sebagian sekolah di Eropa sudah memberikan teguran pada murid-muridnya. Sampai-sampai, Kementerian Pendidikan di UAE telah memberikan larangan agar jangan melakukan Skullbreaker Challenge. Bahkan, para petugas sekolah diimbau untuk memata-matai murid-murid supaya tak bermain Skullbreaker Challenge.

 

Kabarnya, sebagian remaja di Kanada telah terkena cedera saat mempraktikan challenge tersebut. Dr Srinivas Janga, spesialis bedah saraf di Prime Hospital berujar, saat seseorang terjatuh dengan kepala membentur lantai akan berisiko cedera pada tempurung kepala.

"Ada risiko cedera pada tempurung kepala yang bisa mengacam jiwa seperti pendarahan otak," jelas Dr Janga.

Bahkan kondisi jatuh dalam tantangan tersebut juga bisa menyebabkan cedera parah. Seseorang bisa cedera pada tulang belakang. Jika diabaikan bisa mengalami kelumpuhan dan tak akan bisa disembuhkan sampai kapan pun.

"Itu juga bisa mencederai tulang belakang. Bisa berujung pada kelumpuhan di tubuh bagian bawah dan berujung pada cedera parah yang tak akan bisa disembuhkan meski dengan tindakan bedah atau medis lainnya," lanjut Dr Janga.

"Jatuh dengan bertumpu pada bokong akan berujung pada fraktur tulang ekor dan menyebabkan penurunan fungsi saraf seperti inkontinensia," tambahnya.

 

Dilansir dari laman Hindustantimes, Skullbreaker Challenge kebanyakan dilakukan oleh pelajar dari Eropa dan Amerika Serikat. Pencentus nama tantangan ini datang dari bahasa Spanyol "Rompcraneos" yang bisa diartikan dalam Bahasa Inggris jadi Skullbreaker.

Arti dari Skullbreaker adalah penghancur tempurung kepala atau tengkorak. Dikutip dari New York Post, tantangan ini awalnya datang dari Venezuela. Negara ini menjuluki tantangan ini sebagai stupid challenge yang viral di media sosial.

Rekomendasi