Selebgram yang dikenal kocak ini dikabarkan telah lama vakum dari media sosial karena mengaku sedang hamil. Hingga akhirnya, sahabat Cece, Popoy Ahmad, menyampaikan kabar meninggalnya Cece lewat Instagram pribadinya. Popoy juga sekaligus menjawab kabar miring tentang Cece.
Cece meninggal dunia akibat mengidap penyakit langka yaitu Myelodysplastic syndromes (MDS) atau yang biasa dikenal Preleukimia. Preleukimia merupakan gangguan yang terjadi akibat sel darah yang dihasilkan sumsum tulang belakang tidak terbentuk dengan baik.
Poppy menyatakan bahwa Cece selalu berusaha menyembunyikan penyakit Sindroma mielodisplastik di hadapan publik dengan mengaku sedang hamil.
"Jadi, banyak juga ternyata berita miring @mylisasannyheppy meninggal karena apa. Mungkin karena dia terlalu baik, jadi dia cepat di panggil Allah. Selama ini dia tutupi penyakitnya, tapi dia tetap bisa menghibur orang lain. Terlalu miris dengan komentar negatif netizen! Dan berita Sanny hamil, itu hanya pengalihan saja agar dia enggak di tanya-tanya kenapa enggak aktif lagi di IG!. Dia ga pengen orang lain tau kalo dia lg sakit jadi dia ngaku kalo dia hamil. padahal enggak!" tulis @popoy_ahmad.
View this post on Instagram
Poppy mengaku ternyata selama ini Cece telah mengidap penyakit Myelodysplastic syndromes. Lantas apakah itu Myelodysplastic syndromes (MDS)?
Dilansir dari American Cancer Society, Myelodysplastic syndromes (MDS) adalah kondisi yang mengarah pada jumlah rendah salah satu atau lebih jenis sel darah. Myelodysplastic syndrome dianggap sebagai jenis kanker.
Sesorang yang mengidap penyakit tersebut memiliki kondisi yang berbeda-beda dan tergantung dari jenis penyakitnya. Pada tahap awal penyakit ini, pengidap tidak terlihat gejala apa pun sama sekali. Hingga akhirnya pengidap akan merasakan sangat lelah dan sesak napas.
Dilansir hellosehat, pada umumnya penyakit jenis ini lebih sering menyerang pria ketimbang wanita. Namun, seiring berjalannya waktu Myelodysplastic syndromes bisa menyerang siapa saja. Penyakit ini juga bisa terjadi di semua usia. Namun, yang paling sering terjadi ketika seseorang memasuki usia 65 tahun.
Myelodysplastic syndrome jarang menyebabkan tanda-tanda atau gejala di tahapan awal penyakit. Gejala yang biasanya terjadi adalah kelelahan; sesak napas; pucat akibat anemia; mudah memar atau berdarah yang tidak biasa; bintik-bintik merah di bawah kulit yang disebabkan oleh perdarahan; dan sering kena infeksi.
Sindrom mielodisplasia umumnya menyerang kalangan lanjut usia. (Foto: www.sehatq.com)
Dokter telah menggolongkan penyakit tersebut menjadi dua kategori berdasarkan penyebab. Pertama, Myelodysplastic syndromes tanpa penyebab yang diketahui. Kondisi disebut juga dengan de novo myelodysplastic syndrome dan dokter tidak mengetahui penyebab dari penyakit tersebut.
Kedua, Myelodysplastic syndromes yang disebabkan oleh zat kimia dan radiasi Myelodysplastic syndrome juga bisa terjadi akibat respons terhadap perawatan kanker seperti kemoterapi dan radiasi atau paparan zat kimia disebut Myelodysplastic syndrome sekunder. MDS jenis ini merupakan kondisi yang seringkali lebih susah untuk ditangani.
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut kebiasaan sehari-hari yang perlu dilakukan jika mengidap Myelodysplastic syndromes :
1. Cuci tangan dengan rutin agar mengurangi risiko infeksi. Dengan cuci tangan dengan air hangat dan sabun, terutama sebelum makan.
2. Demi Menjaga kebersihan makanan, masaklah seluruh daging dan ikan sampai matang. Hindari buah dan sayuran yang tidak bisa dikupas, seperti selada, dan cuci semua produk sebelum mengupas. Selalu hindari makanan mentah.
3. Jika di sekelilingmu ada yang mengidap penyakit Myelodysplastic syndromes (MDS), alangkah baiknya untuk menghindarinya. Karena penyakit sejenis ini bisa menyerang sistem imun.
Rekomendasi