Anies Baswedan Sebut Mall di Jakarta Pakai Strata: Yang ke Plaza Indonesia Tak Pernah ke Thamrin City, Yang ke Thamcit Takut ke PI

| 05 Aug 2022 20:12
Anies Baswedan Sebut Mall di Jakarta Pakai Strata: Yang ke Plaza Indonesia Tak Pernah ke Thamrin City, Yang ke Thamcit Takut ke PI
Anies Baswedan (Antara)

ERA.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku pihaknya sedang mencoba menghadirkan ruang ketiga yang bisa digunakan seluruh kalangan masyarakat, tanpa memandang kelas ekonomi sosial.

Hal itu disampaikan Anies saat menghadiri acara 10 Tahun Forum Pemred di Jakarta, Jumat (5/8/2022).

"Kami mencoba di Jakarta, kita membangun ruang-ruang ketiga. Ruang pertama itu di rumah, ruang kedua itu tempat kerja, ruang ketiga adalah ruang yang mensetarakan di mana siapa saja dapat menggunakan tanpa perasaan intimidasi lintas kelas," kata Anies.

Anies lantas memamerkan salah satu wujud ruang ketiga yang berhasil dihadirkan oleh Pemprov DKI, yaitu Jalan Sudirman.

Diketahui, kawasan Sudirman sempat ramai menjadi perbincangan dengan adanya kelompok anak muda yang membuat acara bertajuk Citayam Fashion Show.

"Kemarin sempat ramai di Jalan Sudirman, di taman-taman, lintas sosial ekonomi. Tujuannya apa? Kita ingin membuat kota ini memberikan perasaan kesetaraan. Siapa saja bisa menikmati tanpa harus ada pressure," kata Anies.

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menambahkan, selama ini ruang ketiga di Jakarta banyak dikelola oleh sektor swasta. Salah satunya berupa pusat perbelanjaan atau mall.

Sementara menurutnya, mall tidak bisa menghadirkan kesetaraan. Mall masih terbatas pada strata sosial ekonomi pengunjungnya.

"Mall itu pakai strata. Lihat di bunderan HI itu ada tiga mall. Grand Indonesia, Thamrin City, Plaza Indonesia," ujar Anies.

"Yang ke Plaza Indonesia, enggak pernah ke Thamrin City. Yang ke Thamrin City, takut ke Plaza Indonesia. Tanpa kita sadari, itu berstrata," imbuhnya.

Oleh karena itu, Pemprov DKI ingin membangun ruang ketiga seperti fenomena yang terjadi di kawasan Sudirman. Tujuannya, agar seluruh lapisan masyarakat bisa menggunakan tanpa takut akan status sosialnya.

"Begitu kita bangun ruang-ruang ini, perasaan kesetaraan itu hadir. Untuk apa? Untuk memberikan persatuan bagi warga di Jakarta," pungkasnya.

Rekomendasi