Heboh Sosok Wanita Menangis di Rumah Sambo Dibantah, Pengacara: Itu Cerita Karangan Bharada E

| 01 Dec 2022 19:55
Heboh Sosok Wanita Menangis di Rumah Sambo Dibantah, Pengacara: Itu Cerita Karangan Bharada E
Ferdy Sambo (Era)

ERA.id - Pengacara Ferdy Sambo, Arman Hanis membantah keterangan Bharada Richard Eliezer (Bharada E) soal ada wanita yang menangis keluar rumah kliennya di kediaman Bangka, Jakarta Selatan (Jaksel).

Arman menyebut, mantan ajudan kliennya ini hanya membuat cerita karangan saat bersaksi di persidangan kemarin.

"Terkait keterangan RE di persidangan, saya tegaskan keterangan itu tidak benar dan hanya karangan RE saja. Dan juga tidak ada dalam dakwaan klien kami," kata Arman Hanis kepada wartawan, Kamis (01/12/2022).

Sebelumnya, terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Bharada E mengungkapkan sempat ada perempuan menangis di rumah Ferdy Sambo di kawasan Bangka, Jaksel, atau sebelum kejadian yang disebut-sebut Putri Candrawathi mengalami pelecehan seksual di Magelang.

Awalnya, Bharada E menjelaskan dirinya naik piket bersama Brigadir J dan menjaga rumah Sambo di kawasan Saguling. Saat itu, Putri Candrawathi menyuruhnya, Brigadir J, dan ajudan Ferdy Sambo, Matius Marey untuk keluar. Saat itu, Brigadir J membawa senjata api dan menaruhnya di dalam mobil.

Bharada E tak tahu akan pergi ke mana. Dia hanya mengatakan, mobil yang ditumpanginya hanya memutari kawasan Kemang. Setelah itu, mereka semua kembali ke rumah di kawasan Bangka.

"Ibu turun (dari mobil), saya lihat kondisi ini lagi marah, saya nggak berani menanyakan," ucapnya saat jadi saksi di persidangan terdakwa Bripka Ricky Rizal Wibowo (Bripka RR) dan Kuat Ma'ruf, di Pengadilan Negeri Jaksel, Rabu (30/11).

Mereka semua lalu masuk ke dalam rumah dan tak lama kemudian, Ferdy Sambo pulang. Kepada majelis hakim, Bharada E mengaku melihat Sambo seperti sedang emosi saat itu.

Bharada E menambahkan Yosua menyampaikan bahwa akan ada tamu yang akan datang ke rumah Bangka.

"Pak FS masuk, Pak FS kayak marah-marah juga, langsung masuk ke dalam rumah. Habis itu almarhum bilang 'Chard nanti ada Pak Eben yang datang, rekannya Bapak'," katanya.

Bharada E mengaku tidak mengetahui kapan Eben datang. Sebab saat itu, dirinya menjelaskan sedang di belakang rumah. Dengan siapa juga rekan Sambo ini datang, juga tak dia ketahui.

Richard hanya menambahkan dirinya berjaga di depan rumah Bangka bersama asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Alfonsius Dua Lureng. Sekitar 1-2 jam kemudian, Richard melihat ada seorang perempuan yang keluar dari dalam kediaman Sambo.

Dia mengaku tidak kenal dengan perempuan ini. Wanita ini dijelaskannya keluar dari dalam rumah dalam keadaan menangis.

"Saya bilang 'Fons ada orang keluar itu'. Ada perempuan lewat, saya lihat lagi telepon, Yang Mulia. Saya tidak kenal, nangis dia, Yang Mulia. Baru 'siapa? Karena saya tidak ada waktu dia datang'. Baru saya bertanya-tanya," ucapnya.

"Baru perempuan itu bilang mencari driver dia, saya lari ke samping saya panggil drivernya, perempuan itu naik baru pulang. Dari situ, semenjak kejadian itu, Pak FS sudah lebih sering di Saguling," ungkapnya.

Rekomendasi