Hari Pers Nasional, Kominfo Sudah Siapkan Draf Regulasi Hak Penerbit untuk Platform Digital

| 08 Feb 2023 08:55
Hari Pers Nasional, Kominfo Sudah Siapkan Draf Regulasi Hak Penerbit untuk Platform Digital
Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu (ANTARA/Tri Meilani Ameliya.)

ERA.id - Ketua Dewan Pers Indonesia, Ninik Rahayu mengatakan peran pers tidak hanya menjadi sangat penting pada Pemilu melainkan pada pemilihan apapun.

"Publik diajak belajar tidak marah ketika calon yang didukung memiliki kelemahan dan publik diajarkan tidak terlalu euforia dengan kegembiraan ketika yang tidak didukung punya kelebihan," ujarnya di Sumut, dikutip Rabu (8/2/2023).  

Lebih lanjut, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong telah menyiapkan draft regulasi publisher rights atau hak penerbit yang akan mengatur tentang hubungan antara platfrom digital dan media (penerbit) dalam tataran ekonomi.

"Regulasi tersebut bertujuan agar ekosistem media di Indonesia dapat seimbang dan berkelanjutan," terang Usman

Usman menyebut draft tersebut telah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dia mengatakan Presiden Jokowi akan menyampaikan pendapatnya mengenai draft regulasi tersebut pada saat hari puncak HPN.

Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar workshop digital literasi media sosial dan entrepreneurship untuk generasi milenial menyambut Sumut sebagai tuan rumah HPN 2023. Data yang diperoleh bahwa penduduk Indonesia didominasi warga usia muda yaitu zilenial atau generasi Z.

Dengan rentang usia 8 sampai 23 tahun mencapai 75,49 juta jiwa dan disusul generasi Y usia 24 sampai 39 tahun sebanyak 69,38 juta jiwa dari total penduduk Indonesia sebanyak 270 juta jiwa. Sementara disebutkan, persentase ini merupakan bonus demografi dalam penggunaan media digital.

Hal ini menjadikan kebiasaan mereka adalah mengakses media digital secara multi platform. Disimpulkan bahwa penggunaan media digital ini merupakan budaya baru yang menjadi gaya hidup baru terhadap kalangan milenial dan zilenial.

Sementara, data pengguna aktif media sosial di Indonesia menunjukkan peningkatan di tahun 2022. Pada tahun sebelumnya data pengguna aktif media sosial di Indonesia terdapat 170 juta orang dan tahun 2022 sebanyak 191 juta orang atau meningkat sebesar 12,35 persen.

Sedangkan yang menjadi tantangannya di mana pengguna media sosial khusus anak dan lansia seperti pornografi, mistik, komersialisasi, hoaks hate speech dan kejahatan di ruang digital. Perlu upaya edukasi guna meningkatkan pemahaman kepada pengguna media sosial di Indonesia.

Selain itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi turut menjalani uji makalah bertajuk Pers Mitra Strategis Wujudkan Sumatera Utara yang Maju, Aman dan Bermartabat. Edy diuji para panelis PWI, ATVI.

Pimpinan sidang sekaligus Ketua PWI, Atal Depari menyerahkan Anugerah Pena Emas PWI dengan predikat cumlaude setelah diuji lebih dari satu jam. Dia mengatakan bahwa Edy sebagai gubernur memiliki cara tersendiri yang unik bermitra dengan pers.

"Dia (Edy), memberikan penghargaan yang besar kepada pers, itu terlihat dari hubungan beliau dengan mereka. Dia mudah ditemui, mudah diwawancara, itu sangat luar biasa," kata Atal.

Edy Rahmayadi menegaskan bahwa seorang pejabat membutuhkan pers termasuk dirinya yang saat ini sebagai gubernur Sumut. Mantan Pangkostrad ini menilai pers merupakan instrumen penting dalam pembangunan bangsa.

"Bagi saya, pers itu lebih dari mitra, tetapi kebutuhan saya seperti makan. Makan kan kadang-kadang ada kepedasan, keasinan, kurang ini itu, tetapi butuh dan tanpa pers kita akan sulit membangun," pungkasnya.

Sejumlah kegiatan menuju puncak peringatan Hari Pers Nasional di Sumatera Utara (Sumut), 9 Februari 2023, mulai digelar Selasa (7/2/2023).  

Seperti pameran pers, metaverse dan UMKM di Komplek Astaka Pancing, Jalan Williem Iskandar, Kabupaten Deli Serdang, yang berlangsung hingga 12 Februari 2023. Kemudian, seminar seruan pers dari Sumut: Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat di Hotel Grand Mercure Medan.

Adapun lima seruan pers tersebut pertama, pers berkomitmen  bahwa kejadian pada Pemilu sebelumnya yang menyebabkan keterbelahan bangsa tidak terjadi kembali sehingga pers tidak terseret menjadi buzzer salah satu pihak. Kedua, pers selalu berkomitmen berpegang pada Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dalam melakukan kegiatan jurnalistik.

Ketiga, insan pers selalu menjaga komitmen menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara. Keempat, pers tidak terjebak pada euforia arus informasi sosial media yang sering berisi berita-berita yang kebenarannya susah dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya kelima, mendorong Dewan Pers Indonesia agar tetap berdiri sebagai pilar demokrasi Republik Indonesia.

Rekomendasi