ERA.id - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto meminta tambahan anggaran untuk kementeriannya sebesar Rp1,4 triliun. Tambahan ini untuk mengembangkan potensi desa.
Permintaan tersebut disampaikan Yandri saat rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12/2024). Adapun sebelumnya Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal mendapat jatah anggaran sebesar Rp2,1 trilun.
"Kita tadi minta anggaran Rp1,4 triliun, tambahan. Tergantung nanti menteri keuangan sama Komisi V," kata Yandri usai rapat.
Dia mengatakan, kementeriannya ini membutuhkan anggaran untuk pemberdayaan dan pendampingan berbagai program pemerintah. Misalnya desa menjadi lumbung swasembada pangan dan juga makan bergizi.
"Karena sifatnya sekarang itu kami di desa itu ingin pemberdayaan dan pendampingan. Pemberdayaan itu dalam rangka misalkan bagaimana desa itu menjadi swasembada pangan, menyambut makan siang bergizi," kata Yandri.
Selain itu, dia juga butuh untuk mengembangkan potensi desa. Menurutnya, ada banyak potensi di desa-desa yang mampu meningkatkan perekonomian, namun belum dimaksimalkan.
"Kemudian potensi yang ada di desa itu kan banyak sekali. Desa wisata, desa agro, kemudian potensi ekonomi yang lain yang memang selama ini mungkin masih terpendam dan belum dimaksimalkan," kata Yandri.
"Memang itu perlu afirmasi, perlu pembelaan, perlu ya campur tangan pemerintah pusat melalui anggaran yang tersedia," imbuhnya.
Lebih lanjut, Yandri mengungkapkan harapan Presiden Prabowo Subianto agar desa bisa menjadi lumbung swasembada pangan. Oleh karena itu, kedepannya, pembangunan desa harus menjadi fokus utama.
Di sisi lain, banyak desa yang perlu dibenahi. Misalnya pembangunan jalan hingga sumber listrik. Menurutnya, banyak desa di daerah tertinggal yang belum tersentuh.
"Oleh karena itu, kita akan banyak melibatkan kementerian lembaga, termasuk pihak yang lain untuk membangun desa. Karena anggaran masuk ke desa itu bukan hanya dana desa, tapi kementerian lembaga ini juga banyak masuk ke desa," ujar politisi PAN itu.