Cerita Anak Korban Sriwijaya: Menanti Ayah dan Ibu yang Tak Kunjung Pulang ke Pontianak

| 11 Jan 2021 15:37
Cerita Anak Korban Sriwijaya: Menanti Ayah dan Ibu yang Tak Kunjung Pulang ke Pontianak
Anak korban, Sriwahyuni memegang foto keluarganya, yang ikut sebagai korban kecelakaan pesawat Sriwijaya, asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. FOTO/HO.

ERA.id - Tiga warga Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan, ikut menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air yang sebelumnya hilang kontak pada Sabtu ((9/1) di Perairan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.

"Dapat kabar dari televisi, sama berita-berita di media sosial lewat HP (ponsel pintar), ada kecelakaan pesawat Sriwijaya," tutur anak korban Sriwahyuni saat dikonfirmasi wartawan, Senin (11/1/2021).

Dari 62 orang dalam pesawat nahas tersebut, tiga korban diketahui keluarganya masing-masing Supianto (37) ayah, Rusni (44) ibu, dan Abida Dania (2) adiknya.

Ia menceritakan, sebelum naik pesawat tersebut sempat mengirimkan video di bandara setempat untuk pulang ke Pontianak, Kalimantan Barat.

"Sempat kirim video dan foto-foto waktu mau berangkat. Mudah-mudahan cepat ditemukan," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Wattang Pulu, Kabupaten Pinrang, Darmawan membenarkan bahwa tiga orang yang menjadi korban kecelakaan pesawat itu adalah warganya.

"Iya benar, mereka warga saya," ujar dia saat dihubungi melalui telepon selularnya.

Darmawan menjelaskan, Suprianto datang ke Pinrang untuk menjemput istrinya Rusni beserta anaknya yang kecil bernama Abida Dania.

Kedatangannya sekaligus berlibur dan menjenguk keluarganya, Istrinya Rusni tinggal di Dusun Menro, Kampung Mattagie, Desa Wattang Pulu, Kabupaten Pinrang.

Selain itu, kata dia, korban memang tinggal di Pontianak dan memiliki usaha disana. Karena masa libur panjang, lalu pulang kampung pada 28 Desember 2020.

"Pulangnya tanggal 7 Januari lalu. Berangkat dari Makassar menuju Jakarta. Sempat bermalam dua hari di Jakarta karena menunggu hasil tes kesehatan (tes usap COVID-19) dan baru berangkat hari Sabtu," katanya.

Saat ini, pihaknya tengah mendampingi keluarga korban untuk diambil sampel ante mortem yakni Asam Deoksiribonukleat (DNA) serta darah untuk dicocokkan pada korban.

"Ada tadi informasi dari Polda Sulsel mau diambil sampelnya. Saya antar ke Polsek Suppa. Ada dua orang ahli waris anaknya, Sriwahyuni dan Arfandi. Ini sekarang lagi sementara ditunggu," tutur dia.

Sebelumnya, satu korban lainnya bernama, Ricko Mahullete (32) beralamat di Kompleks Puri Kencana Asri nomor 11, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel.

Tim DVI Bidang Dokkes Polda Sulsel telah mengambil data ante morten berupa sampel DNA dan darah Ibu korban, Magdalena, untuk dicocokkan sebagai data pembanding korban.

Begitupun ayah korban Damianus Mahulette bersama istri Ricko, Martasari, juga telah diambil sampel DNA dan darahnya oleh tim DVI di Jakarta.

Rekomendasi