Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama di Lima Provinsi Masih di Bawah 20 Persen, Mana Saja?

| 14 Sep 2021 09:15
Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama di Lima Provinsi Masih di Bawah 20 Persen, Mana Saja?
Menkes Budi Gunadi Sadikin (Dok. BPMI)

ERA.id - Presiden Joko Widodo memerintahkan Kementerian Kesehatan dan Polri untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 di daerah. Terlebih lima provinsi yang cakupan vaksinasi dosis pertamanya berada di bawah 20 persen.

"Bapak Presiden memberikan arahan agar kita bisa memperhatikan provinsi-provinsi yang vaksinasinya masih di bawah 20 persen agar bisa dikejar segera oleh Kemenkes RI dan Kapolri," ujar Budi dalam konferensi pers di kanal YouTube Kemenko bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Senin (13/9/2021).

Budi megungkapkan, lima provinsi yang cakupan vaksinasi dosis pertama masih di bawah 20 persen antara lain yaitu Lampung sekitar 15 persen, Sumatera Barat dan Maluku Utara 18 persen, serta Papua 19 persen.

"Harapan kita bersama agar kita bisa lebih cepat bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan persentase penyuntikan vaksinasi diatas 20 persen," kata Budi.

Selain itu, Budi juga menyoroti stok vaksin Covid-19 di daerah. Menurutnya, masih ada 41 juta dosis vaksin yang berada di daerah yang belum digunakan.

Oleh karenanya, dia meminta pemerintah daerah segera menghabiskan stok vaksin tersebut. Terutama untuk vaksinasi dosis pertama.

"41 juta dosis vaksin ini adalah jumlah yang sangat besar, yang sebaiknya bisa cepat kita suntikkan mengingat dari bulan Januari sampai Juni kita hanya menyuntikan 70 juta dosis saja," kata Budi.

"Atas arahan bapak presiden diminta agar 41 juta dosis vaksin yang sudah tersebar di seluruh provinsi kabupaten kota agar segera diselesaikan, segera disuntikkan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan, hingga saat ini vaksin yang sudah diterima oleh Kementerian Kesehatan mencapai 169 juta dosis. Dari jumlah tersebut, sekitar 157 juta dosis sudah dikirim ke daerah-daerah dan sembilan juta dosis masih dalam perjalanan.

"Kita di nasional menyimpan stok tiga juta dosis untuk cadangan," pungkasnya.

Rekomendasi