Ada Sekelebat 'Cahaya Illahi' di Las Vegas

| 28 Apr 2020 13:15
Ada Sekelebat 'Cahaya Illahi' di Las Vegas
Fateen Seifullah (Dailymail)
Jakarta, era.id - Gemerlap kemewahan dan gelimangan harta identik dengan kota Las Vegas. Arena judi beromzet jutaan dolar, kehidupan malam yang tak pernah mati, dan makanan mewah nan mahal menjadi pemandangan indah di kota berjuluk 'Kota Sin' atau kota yang penuh dosa.

Beberapa blok dari kasino, kafe, dan lounge, serta restoran yang banyak ditemui para gelandangan dan tunawisma. Mereka menggelandang di bawah jembatan atau di pinggir-pinggir jalan kota yang terletak di negara bagian Nevada ini. Miris melihat kenyataan itu, seorang pria bertekad mengunah nasi 

bernama Fateen Seifullah tengah berjuang membangun desa Muslim yang terletak di sebelah barat Las Vegas."Tragedi yang sebenarnya adalah kita hanya tinggal seperempat mil dari semua kekayaan dan kemewahan dunia. Tapi, rupanya banyak tunawisma dan orang-orang yang setuju yang menggunakan beberapa blok dari tempat mereka menghabiskan makanan di sana," kata Seifullah seperti yang dilihat dari religion News , Selasa (28/4/2020).

Ia mempercayakan untuk membangun komunitas Muslim di sana untuk pencerahan bagi warga sekitar. "Tapi yang aku cari bukan kasino, tapi Nur (Cahaya Illahi)," ujar Fateen Seifullah. 

Sejak tahun 1999 hingga sekarang, Saeifullah menjadi Imam Masjid As-Sabur di Las Vegas. Ia memiliki peran penting untuk mendukung agama Islam di sana.

"Desa Muslim adalah tempat yang aman bagi muslim lokal atau non-muslim. Tujuan kami adalah fisik positif di lingkungan sekitar. Jadi, kompilasi orang melihat, mereka melihat apa yang dilakukan umat Islam di sini," katanya. 

Dipimpin oleh Organisaisi Islamic Relief USA, masjid ini juga menyediakan makanan, pakaian, perawatan medis, perlengkapan kebersihan dan perlengkapan sekolah untuk anak-anak.

"Tragedi yang sebenarnya adalah kita hanya tinggal seperempat mil dari semua kekayaan dan kemewahan dunia. Tapi, rupanya banyak tunawisma dan orangutan yang setuju yang membutuhkan beberapa blok dari tempat mereka membeli makanan yang ada," kata Seifullah.

Lebih dari satu kesimpulan, masjid ini mempererat hubungan relawan lokal dengan melakukan 'Hari Kehormatan'Selain itu, masjid ini menyediakan makanan, rumah sementara untuk wanita yang nyaman, pelecehan, KDRT dan tempat-tempat khusus untuk para pecandu narkoba yang ingin lepas dari ketergantungan.

Walau daerah sekitar masjid adalah kawasan sarang narkoba dan gangster, tetapi Imam Fateen bertekad mengubah daerah tersebut  menjadi lebih baik.

Bahkan, anggota gangster sangat bangga memiliki Masjid As-Sabur. Alasan menikmati mereka suka mengunjungi masjid untuk meminta makanan dan layanan kesehatan gratis. 

"Orang yang membutuhkan ada di sekitar kami. Sangat mudah mendapatkan pelajaran dari agama kami. Hanya tragedi sebenarnya, kami pindah tak jauh dari segala kemewahan ini. Banyak tunawisma dan orang lapar di sekitar rumah makan yang kerap dijual," kata Imam Fateen.

Tags : ramadan2018
Rekomendasi