Susi Susanti Ingin Tunggal Putri Indonesia Kembali Berjaya
Susi Susanti Ingin Tunggal Putri Indonesia Kembali Berjaya

Susi Susanti Ingin Tunggal Putri Indonesia Kembali Berjaya

By Melisa Lolindu | 13 Jun 2018 13:16
Liputan berikut ini merupakan lanjutan wawancara era.id bersama Susi Susanti, legenda bulu tangkis putri yang saat ini menjadi Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI. 

Jakarta, era.id - Tak boleh lengah, terus meningkatkan kemampuan lewat latihan fisik, teknik, akurasi pukulan, dan keberanian di lapangan. Itulah strategi yang terus digenjot PBSI untuk membina para atlet di Pelatnas Cipayung, Jakarta. Susi Susanti sebagai kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, menyadari pentingnya kematangan pemain dalam mengahadapi setiap turnamen. Pemain perlu memiliki mental yang kuat, menjaga pola main, mengatasi tekanan, dan cepat beradaptasi dengan perubahan strategi di lapangan. 

Menurut Susi, kekuatan ganda putra Indonesia saat ini cukup solid. Ada pasangan Kevin Sanjaya & Marcus Gideon, Fajar Alfian & Rian Ardianto, Mohammad Ahsan & Hendra Setiawan, serta beberapa pasangan lainnya. Di sektor ganda campuran, Tontowi Ahmad & Liliyana Natsir masih berada di posisi pertama, namun pemain di lapis kedua masih belum stabil. Sedangkan untuk ganda putri, Indonesia punya Greysia Polii & Apriyani Rahayu. Namun performa mereka harus terus ditingkatkan agar lebih stabil. Di sektor tunggal putra, kekuatan dan kemampuan pemain juga terus diasah. 

Yang menarik adalah sektor tunggal putri. Susi menuturkan bahwa sejak dulu, bibit pemain putri di Indonesia tidak sebanyak pemain putra. Hal tersebut membuat jarak antara pemain senior dan pemain junior terpaut cukup jauh. Namun bukan berarti tim bulu tangkis putri Indonesia tidak bisa mendulang prestasi. Susi menekankan, butuh proses dan kerja keras untuk menjadi yang terbaik. 

"Waktu itu saya juga berusaha dari awal sekali. Tapi sebetulnya kalau kita ada kemauan, kalau kita mau kerja keras, saya rasa bisa. Kita bisa mengejar karena kita sudah membuktikan bahwa kita bisa berjaya juga di tunggal putri pada zaman saya," ujar Susi. 

Pembinaan terhadap para atlet tidak bisa berlangsung instan. Susi membutuhkan waktu 3 tahun untuk meraih gelar juara dunia, terhitung sejak ia mengikuti Program Pelatnas Pratama di umur 15 tahun. Saat ini, PBSI tengah menghidupkan kembali Program Pelatnas Pratama yang diisi oleh para pemain muda, bisa kurang dari 15 tahun. Lewat program tersebut, para atlet muda dibina untuk mengasah skill dan meningkatkan performance

"Program yang sedang diterapkan dimana diaktifkan lagi pemain-pemain pratama, harapan kita ingin mengembalikan lagi kejayaan bulu tangkis. Kita menyiapkan generasi-generasi muda untuk menggantikan kakak-kakaknya," ujar Susi mantap. 

Simak obrolan lengkapnya di video wawancara era.id bersama Susi Susanti.  

 

Rekomendasi
Tutup