TPA birokrasi, kata Pramono, beranggotakan enam orang, yaitu Presiden, Wakil Presiden, Sekretaris Kabinet selaku Sekretaris Tim TPA, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
"Saudara-saudara pasti tidak pernah lagi mendengar isu tentang jabatan bisa diperdagangkan," kata Seskab saat menjadi pembicara kunci dalam 'Leadership Talk' yang diadakan di Auditorium Sukadji Ranuwiharjo, Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, seperti dikutip laman setkab.go.id, Sabtu (30/6/2018).
Pramono menegaskan, Tim TPA ini tidak pernah ketemu sekalipun dengan calon pejabat yang dinilai. "Karena ini sudah menjadi prinsip oleh Bapak Presiden dan para pembantunya bahwa yang kita kedepankan adalah membangun sistem building administrasi rekrutmen yang menjadi lebih baik," ujar Pramono.
Untuk itu, isu jabatan diperdagangkan di lingkaran istana, lanjut Seskab, hampir tidak perlu adanya. Baik untuk menjadi Dirut BTN, Dirut BRI, Dirut Mandiri Dirut Pertamina, PLN, dan sebagainya.
"Karena memang kita menerapkan sistem yang sangat-sangat transparan dan terbuka. Kita tidak pernah mau bertemu dengan siapapun itu," ujarnya.