"Mengenai 'rest area', jangan sampai titik-titik yang ada kegiatan ekonomi justru diisi oleh merek asing. Saya minta di setiap 'rest area' bukan diisi Starbucks, KFC tetapi diganti dengan soto, tahu guling, telur asin, wedang ronde, tengkleng, gudeg," kata Jokowi saat peresmian jalan tol Solo-Ngawi ruas Kartasura-Sragen, di gerbang tol Ngemplak, Boyolali, Jateng, Minggu (15/7) kemarin.
Bagi Jokowi, langkah ini merupakan wujud keberpihakan pada merek lokal. "Jangan sampai ada suara, 'pak sekarang telur asin omzetnya anjlok," sambungnya.
Jokowi meminta, jangan cuma kuliner saja juga yang jadi prioritas untuk mengisi rest area. Tapi bisa juga semua jenis produk unggulan.
"Semua produk tidak hanya makanan dan minuman produk-produk yang menjadi unggulan daerah saya kira bisa ditampilkan semuanya di rest area karena di situlah kegiatan ekonomi tumbuh dengan cepat," ujar Jokowi.
Terkait sewa yang mahal, Jokowi akan memerintahkan menteri terkait untuk mengurusinya. Bisa saja nanti akan ada disubsidi dari kementerian.
Kuliner maupun produk lokal bukannya tidak ada dalam setiap rest area. Masalahnya, cara penyajian dan lokasi dagangan kurang strategis. Layout jualan juga seringkali terkesan seadanya. Terkadang mereka hanya ditempatkan di bagian belakang. Sedangkan posisi ciamik, memang banyak disewa oleh merek-merek ternama.