Tim Editor
"Kemudian juga separatisme, dan berbagai isu-isu lain yang di luar ancaman konvensional, dan sekarang ini semakin banyak karena di era globalisasi, asymmetric warfare dan lain-lain," kata Fadli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (7/12/2017).
Fadli yakin, Hadi memiliki integritas setelah melalui sejumlah persyaratan hingga mendapatkan persetujuan Komisi I DPR untuk menjadi Panglima TNI pada Rabu (6/12) lalu.
"Artinya proses yang dialami oleh ketiga kepala staf sendiri sudah panjang. Jadi salah satu dari ketiga itu pasti baik," jelasnya.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ini diharapkan Fadli meneruskan upaya yang telah dilakukan Panglima TNI sebelumnya Jenderal Gatot Nurmantyo dalam mempertahankan kedaulatan dan menjaga kekompakan di internal TNI.
"Kita berharap yang baik dari Pak Gatot itu bisa diteruskan dengan panglima yang baru, dan saya kira ya, mungkin yang dianggap kurang itu yang tidak perlu diteruskan, tetapi banyak hal-hal baik yang dilakukan Pak Gatot saya kira perlu diteruskan," tandasnya.
Hadi ditugaskan untuk mengganti posisi Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo lantaran Gatot akan memasuki masa pensiun pada 1 April 2018 mendatang. Setelah melalui uji kelayakan dan kepatutan Hadi mendapat persetujuan Komisi I DPR untuk menjadi Panglima TNI. Hadi dianggap memenuhi syarat dan memiliki rekam jejak yang mumpuni.
