Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu tiba di DPP Golkar sore tadi. Kedatangannya disambut Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Pertemuan keduanya digelar secara tertutup. Airlangga bilang, kedatangan Ma'ruf Amin ke Golkar guna membahas penguatan perekonomian umat.
"Kami bahas mengenai, kita memperkuat perekonomian umat ke depan. Tentu (kita) berharap dengan beliau di dalam, daripada ekonomi dan juga mendorong tidak adanya politik aliran dan bagi Partai Golkar menjaga NKRI, menjaga kebangsaan Pancasila, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika," kata Airlangga, Jumat (10/8/2018).
Ia berharap, koalisi Jokowi akan semakin solid ke depannya. Selain itu, pihaknya akan berkonsentrasi untuk kemakmuran dan kemajuan bangsa.
"Sekilas terkait dengan pengalaman beliau di FPG MPR RI kemudian membahas apa yg menjadi harapan Pak Kiai Ma'ruf Amin terhadap pemerintahan ke depan," jelasnya.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Cawapres Ma'ruf Amin. (Mery/era.id)
Dalam pertemuan tersebut, keduanya juga membahas terkait tim sukses untuk menyukseskan paslon Jokowi-Ma'ruf Amin. "Kita kan nanti sudah ada timses dan timses itu sudah didaftarkan dan biarkan timses merapatkan strategi," kata dia.
Sementara itu, Ma'ruf Amin mengaku sebelumnya tak pernah bertemu dengan pihak Partai Golkar. Dia bahkan tak pernah melobi agar partai berlambang pohon beringin itu menerimanya sebagai cawapres.
"Saya ingin berterima kasih, karena sebelumnya tidak pernah bertemu, tidak pernah ada komunikasi, tidak pernah saya melobi Golkar untuk memilih saya. Tetapi hubungan ini saya bilang hubungan hati ke hati. Tidak dari mulut ke mulut. Kalau bahasa kami ulama itu namanya gerakan Tuhan," tutur Ma'ruf.
"Harakah illahiyah dan ternyata Golkar termasuk yang benar-benar mendukung saya luar biasa. Karena itu saya datang ke sini berterima kasih sekaligus juga membincangkan ke depan," lanjutnya.
Dengan dukungan dari Partai Golkar tersebut, Ma'ruf Amin berharap bisa terpilih dan Partai Golkar juga bisa kembali eksis.
(Infografis/era.id)
"Ini akan menjadi pemenang, pemenang bisa ke satu bisa kedua. Jadi kita saling berdoa untuk bisa ke depannya, kami juga berdiskusi bagaimana menjaga keutuhan bangsa supaya tidak terganggu dari berbagai provokasi, dari kelompok radikalisme, terorisme, kemudian orang-orang yang tidak memiliki komitmen kebangsaan dan kenegaraan," ucapnya.
Di sisi lain, Ma'ruf mengajak agar semua pihak menjaga dan membangun ekonomi bangsa. Hal itu, katanya, guna menghindari kesenjangan antar sesama.
"Semuanya kita harus menjaga dan bagaimana tadi juga dikatakan bahwa bagaimana kita membangun ekonomi bangsa ini supaya tidak ada kesenjangan antar bagian-bagian daripada bangsa ini," tutup Ma'ruf.