Jokowi: Ada yang Salah Pengertian soal Pembangunan Infrastruktur

| 16 Aug 2018 11:11
Jokowi: Ada yang Salah Pengertian soal Pembangunan Infrastruktur
(Foto: Instagram @jokowi)
Jakarta, era.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir, adanya pihak yang salah memahami kerjanya selama memimpin Indonesia.  Sindiran ini dilontarkan saat dia melakukan pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Di bagian ini, Jokowi mengawali pidatonya dengan laporan pencapaian infrastruktur di seluruh Indonesia. Dia bercerita, yang menjadi fokus kerja di empat tahun kepemimpinannya adalah pembangunan infrastruktur. Ini bertujuan untuk memulihkan kepercayaan rakyat dengan melakukan pembangunan dari Sabang sampai Merauke, serta dari Miangas sampai Pulau Rote.

"Pemerintahan yang saya pimpin berjuang memulihkan kepercayaan rakyat melalui kerja nyata membangun negeri, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, secara merata dan berkeadilan," ucapnya, di Gedung DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Jokowi ingin memastikan, pembangunan ini dilakukan agar membuat rakyat pulau terluar merasakan kehadiran negara. Apalagi, katanya, hal itu tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 sebagai dasar negara.

"Kita harus memastikan Negara bekerja nyata mengurus dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia," kata dia.

Di sisi lain, Jokowi menerangkan, sejak tahun pertama memimpin Indonesia, pemerintahan eranya sudah fokus membangun pondasi yang kokoh untuk menuju Indonesia lebih maju dengan pembangunan infrastruktur. Infrastruktur ini pun, lanjutnya, tidak hanya dibangun di pulau Jawa, tapi juga di pulau Sumatera, pulau Kalimantan, pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara, sampai Tanah Papua.

Jokowi juga menegaskan, pemerintahan eranya tak pernah meninggalkan pembangunan mental dan karakter bangsa. Menurutnya, pembangunan infrastruktur ini merupakan cara yang ditempuh untuk pembangunan mental. Karena itu, dia menganggap ada yang salah pengertian ketika menyebut pemerintahannya hanya mengejar pembangunan infrastruktur fisik saja tanpa membangun mental.

"Dalam hal ini, banyak yang masih salah pengertian bahwa ketika kita membangun infrastruktur fisik seperti jalan tol, bandara, dan juga MRT, LRT, dilihat hanya dari sisi fisiknya saja, padahal sesungguhnya kita sedang membangun peradaban, membangun konektivitas budaya, membangun infrastruktur budaya baru," jelasnya.

"Pembangunan infrastruktur fisik harus dilihat sebagai cara untuk mempersatukan kita, mempercepat konektivitas budaya yang bisa mempertemukan berbagai budaya yang berbeda di seluruh Nusantara. Orang Aceh bisa mudah terhubung dengan orang Papua, orang Rote bisa terhubung dengan saudara-saudara kita di Miangas, sehingga bisa semakin merasakan bahwa kita satu bangsa, satu tanah air," tambah Jokowi.

Tags : jokowi mpr
Rekomendasi