Tim Editor
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan I Nyoman Sidakarya, di Pelabuhan Bangsal, Kabupaten Lombok Utara, Rabu (19/9/2018), mengatakan, rencana pencarian maksimal selama tujuh hari sejak laporan kejadian.
"Namun berdasarkan hasil koordinasi dan permintaan dari Kedutaan Besar Korea Selatan, dan pihak keluarga sehingga diperpanjang sampai tiga hari kedepan," katanya.
Sidakarya juga terlibat langsung melakukan upaya pencarian bersama anak buahnya dan tim SAR gabungan yang berasal dari unsur klub penyelam dan nelayan.
Memasuki hari ke-8 upaya pencarian, tim Kantor SAR Mataram mengerahkan alat utama berupa dua unit perahu karet (rubber boat) dan kapal dari TNI Angkatan Laut.
Selain itu, juga berkoordinasi dengan klub-klub penyelam dan nelayan yang berlayar di sekitar perairan Gili Trawangan, untuk membantu upaya pencarian sambil menangkap ikan.
"Area pencarian mulai dari lokasi kejadian dan wilayah sekitarnya, Gili Meno dan Gili Air," kata Sidakarya.
Ia mengatakan pencarian dibagi menjadi dua SRU (Search Rescue Unit), yaitu SRU darat yang bertugas menyisir dari bibir pantai yang berjumlah 10 personel dan SRU laut yang bertugas menyisir di sekitar perairan tiga gili menggunakan dua perahu karet yang berjumlah masing-masing lima personel.
"Hingga pencarian pada sore hari ini, belum berhasil ditemukan tanda-tanda korban. Upaya pencarian akan kembali dilanjutkan esok hari (Kamis-red)," katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat maupun instansi terkait yang berada di sekitar lokasi kejadian untuk menghubungi kantor Basarnas Mataram di (0370) 633253 atau emergency call 115 jika ada diterima info lebih lanjut tentang keberadaan korban.
Park Ji Su (22), dilaporkan hilang tenggelam bersama teman prianya bernama Seo Hyeong Do (18), ketika melakukan "snorkling" di perairan Gili Trawangan, pada Rabu (12/9), sekitar pukul 16.00 WITA.
Sekitar setengah jam kemudian Seo Hyeong Do, ditemukan tidak bernyawa di pesisir pantai tanpa menggunakan pelampung dan fin, sedangkan Park Ji Su, menghilang dan masih dalam pencarian.
