Tim Editor
Di tahun itu, ada sejumlah agenda politik yang bakal berjalan. Mulai dari pilkada serentak, sampai persiapan Pemilu 2019.
Hal ini juga mengakibatkan 2018 menjadi periode penting bagi Pemerintah untuk mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menegah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Di samping itu, saat ini kondisi perekonomian Indonesia sudah cukup baik. Ditambah, angka kemiskinan menurun pada tahun 2017. Angka ini merupakan angka terkecil sepanjang sejarah Indonesia, yaitu sekitar 10,4 persen atau 240.000 jiwa.
Karenanya, Bambang mengatakan, Pemerintah akan terus menjalankan progra-program untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Di antaranya, memberikan jaminan dan bantuan sosial tepat sasaran, memenuhi kebutuhan dasar seperti penyediaan infrastruktur, dan perluasan akses usaha mikro agar terus berkembang ke atas.
Pada tahun 2017, Bambagn mengatakan beberapa target pembangunan sudah tercapai. Di antaranya, stabilitas pertumbuhan ekonomi yang menyerupai target, meningkatnya investor melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDM) 37,9 persen pada caturwulan ketiga 2017 dan nilai tukar rupiah yang dinilai relatif stabil.
Infrastruktur konektivitas untuk pemerataan antar wilayah juga menjadi prioritas. "Bagaimana jika daerah tersebut bisa maju jika akses kesana, listrik dan internet tidak diperhatikan," tegasnya.
Parameter ekonomi makro 2018 yang sudah disepakati DPR dalam APBN 2018, adalah pertumbuhan ekonomi 5,4 persen, inflasi 3,5 persen, nilai tukar mata uang rupiah kedalam satuan USD sebesar 13.400, harga minyak mentah atau Indonesian Crude Price (ICP) sebesar 48 barel per USD, lifting minyak mentah 800ribu per hari, serta lifting 1,2juta barel perhari.
"Jika sesuai dengan sasaran pertumbuhan ekonomi, Pemerintah yakin perkiraan pembangunan akan tercapai," tuturnya. (Yohannes)
