Pertama Kalinya, Penerimaan Negara Lampaui Target APBN

| 06 Dec 2018 16:50
Pertama Kalinya, Penerimaan Negara Lampaui Target APBN
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Setkab.go.id)
Jakarta, era.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, untuk pertama kalinya realisasi penerimaan negara melampaui target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sri Mulyani mengatakan penerimaan negara bisa mencapai Rp 1.936 triliun, jumlah itu lebih tinggi dari target APBN sebesar Rp 1.894 triliun.

Sri Mulyani menjelaskan sektor yang paling tinggi tumbuhnya pada penerimaan negara yakni pada sektor penerimaan negara bukan pajak yang tumbuh sebesar 28,4 persen.

"Disumbangkan baik dari penerimaan pajak yang tumbuhnya mencapai 15,2 persen, penerimaan bea cukai tumbuh 14,7 persen, dan penerimaan negara bukan pajak yang tumbuh 28,4 persen. Ini outlook-nya sampai akhir tahun," kata Sri Mulyani dalam keterangan pers usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta (5/12) dikutip dari setkab.go.id.

Adapun belanja negara, menurut Menkeu, menunjukan hasil yang cukup baik sampai akhir tahun diperkirakan tumbuh mencapai 11 persen, mencapai Rp 2.210 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya tumbuh sebesar 6,9 persen.

Sementara itu, total keseluruhan APBN di 2018 diperkirakan defisit hanya 1,89 persen. Jauh lebih rendah dari prakiraan Undang-Undang APBN sebesar 2,19 persen.

Jika dilihat dari porsinya, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) sektor yang paling banyak menyumbang penerimaan negara adalah penerimaan perpajakan, data terbaru BPS pada 28 Juni 2018 saja, pendapatan negara mencapai Rp 1.618 triliun. Jumlah tersebut lebih besar dari jumlah tahun lalu yang hanya mencapai Rp 1.472 triliun. 

Sedangkan untuk penerimaan negara bukan pajak, per 28 Juni 2018 mencapai angka Rp 275 triliun. Jumlah itu juga meningkat dari tahun lalu yang hanya sebesar Rp 260 triliun. 

Tetap Waspada

Kendati demikian, dengan kondisi perekonomian dunia yang sedang kurang stabil ini pemerintah tetap harus fokus menjaga ekonomi Indonesia tetap baik. Menkeu menjelaskan, saat ini fokus pemerintah adalah menggunakan APBN sebaik mungkin melalui perencanaan pelaksanaan APBN 2019 agar prestasi tahun ini yang pertumbuhannya sudah bagus bisa dipertahankan.

Menurut Menkeu, hal yang perlu diwaspadai adalah dari sisi nilai tukar rupiah, fluktuasi suku bunga, atau nilai harga komoditas minyak maupun sumber daya alam yang akan mempengaruhi sisi penerimaan.

"Jadi kita akan tetap menjaga APBN agar tidak mengalami guncangan dan ekonomi kita tidak mengalami guncangan," kata dia.

 

Rekomendasi