Tim Editor
"Kami koneksi ke BMKG untuk mengetahui secara dini terhadap potensi-potensi bencana. Kalau ada bencana baik itu tektonik maupun vulkanik, kami dapat informasi lebih cepat untuk mempersiapkan seluruh jajaran partai agar dapat ditugaskan ke daerah," tutur Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (13/12/2018).
Badan yang berdiri sejak 17 tahun lalu itu, kata Hasto, akan memantapkan tugasnya dengan mengadakan workshop ke sekolah-sekolah dan menyebarkan buku manual pendeteksi serta penanggulangan bencana.
"Kami ingin menerbitkan dengan workshop ini. Ada buku manual yang akan disosialisasikan di anak-anak kita, di SD, SMP, SMA untuk kami bagi supaya memiliki pemahaman tinggal di kawasan bencana itu," ucap dia.
Lanjutnya, Baguna juga bekerja sama dengan Basarnas dengan membentuk satu batalion yang mempunyai kemampuan tanggap darurat agar bisa diterjunkan ke daerah terdampak bencana.
"Setiap provinsi telah membentuk Baguna tersebut dan kami siapkan mobil komando dan juga ambulans serta mobil untuk melakukan pertolongan tanggap darurat," tutur Hasto.
Pada saat bencana gempa dan tsunami di Sulawesi tengah beberapa waktu lalu, Hasto bilang Baguna juga mengirim pasukannya untuk membantu penguburan massal korban bencana.
"Warga yang terkena bencana wajib ditolong oleh Baguna tanpa membedakan pilihan partainya, sukunya, agamanya, semua wajib karena itulah profesionalitas Baguna sebagai alat kemanusiaan partai terus kami tingkatkan," ungkapnya.
Hasto berharap, dengan adanya badan penanggulangan bencana yang diklaim satu-satunya dimiliki partai nasional saat ini akan menjadi percontohan dari partai lain.
"Yang di seluruh partai di Indonesia yang punya badan penanggulangan bencananya PDI Perjuangan. Dan kami harap ini juga menjadi bagian dari kesadaran berpolitik kita karena kita tinggal di daerah bencana, sangat bagus kalau setiap partai juga punya Baguna seperti ini," pungkasnya.
Baca Juga : Mimpi Ma'ruf Amin untuk Sepak Bola Indonesia
