Jangan Bawa-bawa Rusia, Ini Cuma Istilah Konsultan Politik

| 04 Feb 2019 21:19
Jangan Bawa-bawa Rusia, Ini Cuma Istilah Konsultan Politik
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding (Wardhany/era.id)
Jakarta, era.id - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding bilang, isu 'propaganda Rusia' yang dimaksud Jokowi bukan berarti menyinggung Rusia secara keseluruhan. 

Hanya saja, pernyataan itu lebih ditujukan kepada sosok individu yang bekerja dibalik layar sebagai konsultan politik. Apalagi sampai menerapkan strategi yang tak cocok dengan kultur masyarakat Indonesia. 

Dirinya menilai, pernyataan capres petahana beberapa waktu belakangan lebih menyoroti soal gembar-gembor anti asing, tapi lebih menjadikan pihak asing sebagai konsultannya.

"Pernyataan Pak Jokowi mestinya dipahami sebagai sebuah kritik terhadap pihak yang doyan menggembar gemborkan slogan anti asing namun justru menjadikan pihak asing sebagai konsultan politik," kata Karding melalui keterangan tertulisnya, Senin (4/2/2019).

Ketua DPP PKB itu juga bilang, pihak yang seringkali menyebut anti asing namun menggunakan konsultan asing menunjukkan kalau mereka sebenarnya bersikap hipokrit. 

"Kalau ia gampang mengkhianati ucapannya maka tentu saja ia akan dengan mudah mengkhianati bangsanya dengan menyerahkan kepentingan negara kepada pihak asing," jelasnya.

Menurut dia, ucapan capres petahana ini harusnya dijadikan alarm bagi masyarakat untuk selalu kritis dengan ragam informasi yang ada. Apalagi, di era post-truth seperti sekarang ini kebenaran yang terucap bukan soal fakta dan realitas tapi soal siapa yang membicarakan.

Tak hanya itu, Jokowi juga disebut sudah mulai gerah dengan situasi politik yang memanas. Apalagi, Pilpres 2019 ini dianggap telah menciptakan friksi sesama anak bangsa. 

"Friksi itu salah satunya terjadi karena strategi politik kotor dari lawan-lawannya yang mau melakukan apa saja demi meraih kekuasaan termasuk memfitnah, mengadu domba, dan memprovokasi masyrakat," jelasnya.

Sebagai anggota DPR RI, Karding menyebut jika hubungan antara Indonesia dengan Rusia baik-baik saja. Hubungan bilateral ini juga telah menghasilkan hal positif dalam beberapa hal, seperti di bidang militer, ekonomi perdagangan, pendidikan dan kebudayaan. 

 

Sehingga, jangan sampai hanya karena Pilpres 2019 hubungan bilateral Indonesia dengan Rusia kemudian menjadi tak baik bahkan yang lebih parahnya sampai merusakan hubungan antar anak bangsa.

Sebelumnya, isu soal 'propaganda Rusia' ini dilontarkan Jokowi saat menghadiri kegiatan deklrasi Forum Alumni Jawa Timur di Tugu Pahlawan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/2). Meski tak menyebut secara gamblang, tentang konsultan asing yang dimaksud oleh Jokowi. Namun, ia sempat menyinggung soal propaganda Rusia.

Kedutaan besar Rusia untuk Indonesia juga telah memberikan penjelasan mengenai polemik isu 'propaganda Rusia'. Dalam pernyataan yang diunggah melalui Twitter resminya, Rusia menjelaskan bahwa Rusia tidak ikut campur dalam urusan elektoral di negara lain.

 

Tags : jokowi rusia
Rekomendasi